Jakarta (ANTARA News) - PT Sarinah menggandeng BUMN jasa konstruksi PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk pembangunan dan pengembangan komplek komersial yang berlokasi di lahan milik Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan joint venture oleh Direktur Utama PT Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Direktur Utama PP Lukman Hidayat, dan Direktur Utama Wika Tumiyana.

"Dengan terbangunnya tower ini, kami harapkan aset Sarinah bisa meningkat empat kali lipat dari Rp400 miliar di 2018," kata Ngurah di Jakarta, Jumat.

PT Sarinah akan membangun dua tower di sisi jalan sunda setinggi 164 meter dengan 41 lantai.

Proyek dengan investasi senilai Rp1,8 triliun ini direncanakan akan meresmikan tiang pancang pertama pada Maret 2019 dan penyelesaiannya memakan waktu 30 bulan.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata (ELKP) Kementerian BUMN Edwin Hidayat mengatakan bahwa walaupun Sarinah akan membangun komplek modern, namun tidak boleh menghilangkan kesannya sebagai warisan bangsa.

"Memang banyak yang perlu diperbaiki oleh Sarinah. Dengan sinergi BUMN kita bisa deal ekosistem yang lebih baik," kata Edwin.

Edwin memaparkan Sarinah memiliki tiga lini bisnis, yakni ritel, properti dan perdagangan, namun bisnis perdagangan dan properti Sarinah saat ini lebih unggul.

Sedangkan, Sarinah dikenal sebagai BUMN ritel yang fokus menjajakan produk-produk khas nusantara.

"Untuk itu, nantinya, ritel harus yang terdepan. Secara finansial, Sarinah tercukupi dengan adanya properti dan trading. Tapi, fokusnya adalah di ritel yang memang bernuansa Indonesia," kata Edwin.

Baca juga: Menteri BUMN tinjau stok pupuk bersubsidi di Cianjur

Baca juga: Bappenas: Indonesia sulit capai pertumbuhan tinggi tanpa industrialisasi dan teknologi tinggi