Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan bantuan paket konverter kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg untuk para petani.

"Para nelayan kecil akan tetap kami berikan bantuan paket konverter kit seperti tahun-tahun sebelumnya. Khusus tahun ini, kami juga akan menyediakan 1.000 unit konverter kit LPG 3 kg untuk para petani kecil di 5 kabupaten," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, kepada Antaranews.com di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Kelima kabupaten, tambah Agung, yang bakal diprioritaskan mendapatkan paket bantuan konverter kit LPG 3 kg adalah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Malang.

"Pemerintah ingin para petani di wilayah tersebut bisa membuat hasil panen mereka lebih produktif dengan adanya bantuan konverter kit," jelas Agung.

Sementara itu, untuk nelayan kecil Pemerintah telah mengalokasikan sebanyak 13.305 unit konverter kit pada 2019 yang akan didistribusikan 36 wilayah di seluruh Indonesia. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Labuanbatu Utara, Kota Medan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Rokan Hilir, Kota Palembang, Kota Bengkulu, Kabupaten Banggai, Kota Palu, Kab. Minahasa Selatan, Kota Gorontalo, Kabupaten Pangandaran, Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Indramayu.

Ada juga Kota Samarinda, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanahbumbu, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bone, Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tuba, Kota Semarang, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Pasuruan.

Pemerintah berharap paket bantuan konverter kit ini dapat meringankan beban operasional sehari-hari, sehingga mampu menggenjot produktivitas ekonomi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

"Kami sudah mengalokasikan dana konverter kit ini sebesar Rp11,2 miliar untuk nelayan kecil dan Rp8,1 miliar agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat," ungkap Agung.

Diharapkan konverter kit ini bisa menghemat pengeluaran bahan bakar nelayan. "Program ini ditujukan supaya biaya operasional nelayan lebih rendah sehingga pendapatan nelayan bisa membaik. Ini bisa menghemat biaya operasional penggunaan LPG sampai dengan sekitar 30 persen dengan asumsi tanpa ada subsidi bahkan 50 persen bila ada subsidi," pungkasnya.

Di samping bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, program konverter kit LPG 3 kg juga punya manfaat lain yaitu lebih mudah digunakan dibandingkan dengan BBM.

Tak hanya itu, dampak penggunaan LPG juga lebih ramah terhadap lingkungan ramah, mengurangi emisi gas karbon monoksida/gas buang serta meminimalisir kerusakan terumbu karang.

Baca juga: "Melon" beranjak dari dapur hingga ke laut