Menhan Ryamizard-Menhan Rusia lakukan pertemuan diplomatik
7 Februari 2019 10:15 WIB
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu (tengah sebelah kiri), memimpin delegasi pada pertemuan bilateral Indonesia-Rusia, dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, di Kantor Pusat Kementerian Pertahanan Rusia, Znamenka Ulitsa Moscow, Rabu (6/2/2019). Pertemuan bilateral ini bentuk realisasi komitmen diplomasi pertahanan pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas keamanan kawasan, yang selanjutnya berdampak pada perdamaian dan ketertiban dunia. (Puskom Publik Kemhan)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, sebagai upaya penguatan hubungan diplomatik kedua negara.
Dalam sambutannya pada pertemuan bilateral bersama Shoigu, di di Gedung Kementerian Pertahanan Rusia, Moscow, Rabu, (6/2), Ryamizard memandang positif kerja sama pertahanan bilateral yang sudah terjalin selama ini.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, Ryamizard mengucapkan banyak terima kasih atas kerja keras seluruh pihak di Rusia sehingga agenda itu dapat terlaksana dan diharapkan akan memberikan hasil yang positif bagi hubungan dan kerja sama kedua negara.
"Terlebih Rusia selama ini menjadi negara mitra diplomatik dalam berbagai bidang, baik dalam pengadaan Alutsista, peningkatan kapasitas dan kapabilitas personel militer Indonesia, maupun dukungan Rusia atas upaya Indonesia dalam berperan serta menjaga perdamaian dan ketertiban dunia," kata mantan kepala Staf TNI AD ini.
Selaras dengan konsep diplomasi pertahanan yang diusung Kementerian Pertahanan, Ryamizard yakin Indonesia-Rusia memiliki pengaruh dan kapabilitas yang besar dalam mengambil peran guna menjaga stabilitas keamanan kawasan, yang selanjutnya berdampak pada perdamaian dan ketertiban dunia.
Baca juga: Rusia jajaki kerja sama militer dengan Indonesia
Hal mendasar lainnya dari komponen diplomasi pertahanan Indonesia adalah Indonesia tetap mengedepankan konsep strategi pertahanan dengan tanpa memiliki musuh dengan negara mana pun.
Oleh karena itu, kunjungan kenegaraan Ryamizard ke Rusia menunjukkan komitmen Indonesia dengan membangun persahabatan dan keterhubungan dengan semua negara.
Termasuk, di dalamnya Rusia yang merupakan salah satu dari empat negara poros diplomasi pertahanan Indonesia selain Amerika, China dan ASEAN.
Dalam pertemuan itu, purnawirawan jenderal bintang empat ini menyebutkan bahwa musuh utama Indonesia berupa ancaman nyata yaitu teroris dan bencana alam. Namun saat ini yang paling utama adalah teroris.
"Sebagai musuh bersama dunia saat ini, berbagai bentuk kebijakan penanggulangan terorisme telah diupayakan oleh pemerintah Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, sebagai landasan peningkatan kemitraan strategi kedua negara, Ryamizard mengupayakan bentuk peningkatan kerja sama antara Indonesia-Rusia, di berbagai bidang baik yang telah berlangsung maupun yang selanjutnya akan dilaksanakan seperti pertukaran informasi, latihan bersama, saling kunjung antar pejabat dan peningkatan dialog keamanan tahunan antar kedua negara.
Pada kesempatan itu, Shoigu juga mengundang Indonesia untuk mengikuti beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di Rusia antara lain Konferensi Keamanan Internasional, Army Forum, Army Games, dan Parade Angkatan Laut.
Dalam sambutannya pada pertemuan bilateral bersama Shoigu, di di Gedung Kementerian Pertahanan Rusia, Moscow, Rabu, (6/2), Ryamizard memandang positif kerja sama pertahanan bilateral yang sudah terjalin selama ini.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, Ryamizard mengucapkan banyak terima kasih atas kerja keras seluruh pihak di Rusia sehingga agenda itu dapat terlaksana dan diharapkan akan memberikan hasil yang positif bagi hubungan dan kerja sama kedua negara.
"Terlebih Rusia selama ini menjadi negara mitra diplomatik dalam berbagai bidang, baik dalam pengadaan Alutsista, peningkatan kapasitas dan kapabilitas personel militer Indonesia, maupun dukungan Rusia atas upaya Indonesia dalam berperan serta menjaga perdamaian dan ketertiban dunia," kata mantan kepala Staf TNI AD ini.
Selaras dengan konsep diplomasi pertahanan yang diusung Kementerian Pertahanan, Ryamizard yakin Indonesia-Rusia memiliki pengaruh dan kapabilitas yang besar dalam mengambil peran guna menjaga stabilitas keamanan kawasan, yang selanjutnya berdampak pada perdamaian dan ketertiban dunia.
Baca juga: Rusia jajaki kerja sama militer dengan Indonesia
Hal mendasar lainnya dari komponen diplomasi pertahanan Indonesia adalah Indonesia tetap mengedepankan konsep strategi pertahanan dengan tanpa memiliki musuh dengan negara mana pun.
Oleh karena itu, kunjungan kenegaraan Ryamizard ke Rusia menunjukkan komitmen Indonesia dengan membangun persahabatan dan keterhubungan dengan semua negara.
Termasuk, di dalamnya Rusia yang merupakan salah satu dari empat negara poros diplomasi pertahanan Indonesia selain Amerika, China dan ASEAN.
Dalam pertemuan itu, purnawirawan jenderal bintang empat ini menyebutkan bahwa musuh utama Indonesia berupa ancaman nyata yaitu teroris dan bencana alam. Namun saat ini yang paling utama adalah teroris.
"Sebagai musuh bersama dunia saat ini, berbagai bentuk kebijakan penanggulangan terorisme telah diupayakan oleh pemerintah Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, sebagai landasan peningkatan kemitraan strategi kedua negara, Ryamizard mengupayakan bentuk peningkatan kerja sama antara Indonesia-Rusia, di berbagai bidang baik yang telah berlangsung maupun yang selanjutnya akan dilaksanakan seperti pertukaran informasi, latihan bersama, saling kunjung antar pejabat dan peningkatan dialog keamanan tahunan antar kedua negara.
Pada kesempatan itu, Shoigu juga mengundang Indonesia untuk mengikuti beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di Rusia antara lain Konferensi Keamanan Internasional, Army Forum, Army Games, dan Parade Angkatan Laut.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: