Piala AFF U-22
Indra Sjafri soroti kegugupan Timnas U-22 terapkan strategi serangan balik
6 Februari 2019 18:55 WIB
Ekspresi pelatih tim nasional U-22 Indra Sjafri dalam jumpa pers purnalaga pertandingan uji coba melawan Bhayangkara FC yang berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)
Bekasi (ANTARA News) - Pelatih tim nasional U-22 Indra Sjafri menyoroti anak-anak asuhannya yang ia nilai agak gugup ketika menerapkan strategi serangan balik di paruh akhir babak kedua laga uji coba melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu.
Timnas U-22 yang sempat unggul lewat gol Andy Setyo Nugroho dan eksekusi penalti Gian Zola, harus puas dengan hasil imbang 2-2 lantaran gawang kiper pengganti M. Riyandi kebobolan dua gol tendangan jarak jauh Ilham Udin Armayn dan Maldini Pali.
"Ketika babak kedua, menggunakan skuat tim kedua itu, sangat counter attack, tapi transisinya lambat dan cenderung menunggu saat dalam situasi bertahan," kata Indra dalam jumpa pers purnalaga.
Indra menuturkan seharusnya tim menerapkan skema serangan balik konvensional dengan waktu tunggu yang lebih singkat untuk bisa mengalirkan bola secara efektif.
Kuncinya, lanjut Indra, seharusnya bola segera dialirkan menuju Beni Oktavinsyah yang diplot masuk menggantikan Witan Sulaiman di sektor sayap kanan.
"Namun yang terjadi ketika build up serangan balik dari bek tengah malah bola diumpan balik ke kiper. Itu konyol kalau menurut saya, karena dalam situasi demikian kiper sudah kehilangan dua tangannya, senjata utamanya," kata Indra.
"Seharusnya tidak begitu, harus lihat ke depan. Orang pertama yang harus dituju dalam situasi itu seharusnya Beni," ujar mantan pelatih Timnas U-19 itu menambahkan.
Baca juga: Kebobolan dua gol, Timnas U-22 ditahan imbang Bhayangkara 2-2
Timnas U-22 menerapkan strategi permainan dengan menekankan pada penguasaan bola dominan sepanjang babak pertama hingga pertengahan awal babak kedua.
Kendati tak membuahkan gol di babak pertama, Timnas U-22 lantas unggul dua gol atas Bhayangkara lewat gol Andy Setyo dan Gian Zola yang hanya berjarak empat menit.
Setelah unggul dua gol, Indra rupanya menginstruksikan para pemain untuk menerapkan skema serangan balik termasuk dengan melakukan rotasi pemain, seperti mengeluarkan Witan digantikan Beni, Zola digantikan Hanif Sjahbandi dan M. Luthfi Kamal digantikan Kadek Agung.
Namun, strategi itu tak berjalan mulus dan Timnas U-22 kemasukan dua gol tendangan jarak jauh yang dicetak mantan asuhan Indra di Timnas U-19 dulu, Ilham Udin dan Maldini.
"Secara keseluruhan ketika pakai strategi kedua, kami keluar dari tekanan dengan kurang smooth saya bilang," pungkas Indra.
Laga melawan Bhayangkara menjadi satu dari dua pertandingan uji coba yang dijadwalkan Timnas U-22 sebelum bertolak ke Kamboja mengikuti Piala AFF U-22 pada 17-26 Februari.
Selanjutnya, Timnas U-22 akan bertolak ke Malang untuk menghadapi Arema FC dalam laga uji coba kedua di Stadion Kanjuruhan, Minggu (10/2).
Baca juga: Indra Sjafri mulai temukan tim inti Timnas U-22
Timnas U-22 yang sempat unggul lewat gol Andy Setyo Nugroho dan eksekusi penalti Gian Zola, harus puas dengan hasil imbang 2-2 lantaran gawang kiper pengganti M. Riyandi kebobolan dua gol tendangan jarak jauh Ilham Udin Armayn dan Maldini Pali.
"Ketika babak kedua, menggunakan skuat tim kedua itu, sangat counter attack, tapi transisinya lambat dan cenderung menunggu saat dalam situasi bertahan," kata Indra dalam jumpa pers purnalaga.
Indra menuturkan seharusnya tim menerapkan skema serangan balik konvensional dengan waktu tunggu yang lebih singkat untuk bisa mengalirkan bola secara efektif.
Kuncinya, lanjut Indra, seharusnya bola segera dialirkan menuju Beni Oktavinsyah yang diplot masuk menggantikan Witan Sulaiman di sektor sayap kanan.
"Namun yang terjadi ketika build up serangan balik dari bek tengah malah bola diumpan balik ke kiper. Itu konyol kalau menurut saya, karena dalam situasi demikian kiper sudah kehilangan dua tangannya, senjata utamanya," kata Indra.
"Seharusnya tidak begitu, harus lihat ke depan. Orang pertama yang harus dituju dalam situasi itu seharusnya Beni," ujar mantan pelatih Timnas U-19 itu menambahkan.
Baca juga: Kebobolan dua gol, Timnas U-22 ditahan imbang Bhayangkara 2-2
Timnas U-22 menerapkan strategi permainan dengan menekankan pada penguasaan bola dominan sepanjang babak pertama hingga pertengahan awal babak kedua.
Kendati tak membuahkan gol di babak pertama, Timnas U-22 lantas unggul dua gol atas Bhayangkara lewat gol Andy Setyo dan Gian Zola yang hanya berjarak empat menit.
Setelah unggul dua gol, Indra rupanya menginstruksikan para pemain untuk menerapkan skema serangan balik termasuk dengan melakukan rotasi pemain, seperti mengeluarkan Witan digantikan Beni, Zola digantikan Hanif Sjahbandi dan M. Luthfi Kamal digantikan Kadek Agung.
Namun, strategi itu tak berjalan mulus dan Timnas U-22 kemasukan dua gol tendangan jarak jauh yang dicetak mantan asuhan Indra di Timnas U-19 dulu, Ilham Udin dan Maldini.
"Secara keseluruhan ketika pakai strategi kedua, kami keluar dari tekanan dengan kurang smooth saya bilang," pungkas Indra.
Laga melawan Bhayangkara menjadi satu dari dua pertandingan uji coba yang dijadwalkan Timnas U-22 sebelum bertolak ke Kamboja mengikuti Piala AFF U-22 pada 17-26 Februari.
Selanjutnya, Timnas U-22 akan bertolak ke Malang untuk menghadapi Arema FC dalam laga uji coba kedua di Stadion Kanjuruhan, Minggu (10/2).
Baca juga: Indra Sjafri mulai temukan tim inti Timnas U-22
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: