Mayora perhitungkan nilai keekonomian bangun pabrik di Rusia
6 Februari 2019 16:34 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah) bersama Presiden Direktur Mayora Group Andre Atmadja (paling kiri) saat pelepasan ekspor Mayora di Jakarta, Rabu. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur Mayora Group Andre Atmadja menyampaikan kemungkinan bahwa pihaknya bakal membangun pabrik di Rusia dengan memperhitungkan aspek nilai keekonomiannya.
"Kemungkinan itu ada, namun kita perlu memperhitungkan nilai keekonomian kita di sana. Jika nilai keekonomiannya masuk, maka pendirian pabrik di Rusia bisa dilakukan," ungkap Andre.
Pada tahun 2019 ini, Mayora menargetkan untuk mengekspor 2.000 kontainer produknya ke Rusia dengan nilai 40 juta dolar AS. Jumlah ini lebih tinggi dari kinerja ekspor Mayora ke Rusia pada 2018 yakni sebesar 1.000 kontainer.
Andre menambahkan, kemungkinan membuka pabrik di Rusia dapat dicapai jika Mayora mampu mengekspor produknya senilai 100 juta dolar AS pada masa mendatang.
"Idealnya untuk set up pabrik capai 100 juta dolar AS. Tantangannya adalah kompetisi di lapangan kami harus senantiasa menangkan persaingan, harga yang affordable, distribusi, dan awaraness," tukas Andre.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendorong industri makanan dan minuman nasional Mayora Group untuk membuka pabrik di Rusia sebagai ekspansi usaha.
"Saya akan mendorong Mayora untuk bikin pabrik. Kami mendorong produk Mayora untuk menjadi list untuk imbal dagang, karena dia mempunyai nilai tambah bukan terpaku pada komoditas coal, Crude Palm Oil (CPO) dan mining saja," kata Enggar di Jakarta, Rabu.
Pada saat bersamaan, Mendag juga mendorong industri penerbangan Rusia yakni Sukhoi untuk membuat pabrik di Indonesia.
"Kemungkinan itu ada, namun kita perlu memperhitungkan nilai keekonomian kita di sana. Jika nilai keekonomiannya masuk, maka pendirian pabrik di Rusia bisa dilakukan," ungkap Andre.
Pada tahun 2019 ini, Mayora menargetkan untuk mengekspor 2.000 kontainer produknya ke Rusia dengan nilai 40 juta dolar AS. Jumlah ini lebih tinggi dari kinerja ekspor Mayora ke Rusia pada 2018 yakni sebesar 1.000 kontainer.
Andre menambahkan, kemungkinan membuka pabrik di Rusia dapat dicapai jika Mayora mampu mengekspor produknya senilai 100 juta dolar AS pada masa mendatang.
"Idealnya untuk set up pabrik capai 100 juta dolar AS. Tantangannya adalah kompetisi di lapangan kami harus senantiasa menangkan persaingan, harga yang affordable, distribusi, dan awaraness," tukas Andre.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendorong industri makanan dan minuman nasional Mayora Group untuk membuka pabrik di Rusia sebagai ekspansi usaha.
"Saya akan mendorong Mayora untuk bikin pabrik. Kami mendorong produk Mayora untuk menjadi list untuk imbal dagang, karena dia mempunyai nilai tambah bukan terpaku pada komoditas coal, Crude Palm Oil (CPO) dan mining saja," kata Enggar di Jakarta, Rabu.
Pada saat bersamaan, Mendag juga mendorong industri penerbangan Rusia yakni Sukhoi untuk membuat pabrik di Indonesia.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: