Garut (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan, sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di pelosok Garut wilayah Selatan mulai menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 yang sebelumnya masih manual karena adanya berbagai kendala seperti perangkat komputer maupun jaringan internet.

"Kami pada 2019 akan mencoba untuk wilayah Selatan, dan membutuhkn persiapan khusus," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, di Garut, Selasa.

Ia menyatakan, Dinas Pendidikan Garut terus berupaya sistem UNBK dapat dilaksanakan di seluruh sekolah, termasuk sekolah wilayah Selatan Garut yang jauh dari perkotaan.

Selama ini, menurut Totong, sistem UNBK di wilayah Selatan Garut belum pernah dilakukan karena terkendala jarak yang jauh serta jaringan internet yang masih jelek.

"Sekolah di Selatan tidak seperti yang di perkotaan atau Utara Garut karena sudah banyak menerapkan UNBK," katanya.

Pemkab Garut, kata dia, telah menyiapkan anggaran untuk menunjang sistem UNBK sebesar Rp6,7 miliar yang dialokasikan untuk pengadaan perangkat komputer.

"Jika pada 2019 lancar, maka kami akan menambah jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK," ujar Totong.

Ia mengemukakan, Kabupaten Garut memiliki 370 SMP tersebar di 42 kecamatan. Sebanyak 150 SMP telah siap melaksanakan UNBK, sedangkan sisanya masih memberlakukan sistem manual atau cetak tulis.

Sekolah penyelenggara UNBK, kata dia, sudah mempersiapkan jaringan internet dan pemasokan listrik agar tetap stabil, makanya kerja sama dengan Telkom dan PLN.

"Kami juga sudah ker jasama dengan Telkom dan PLN untuk antisipasi kendala jaringan dan listrik," katanya.

Baca juga: Area "blank spot" kendala belasan SMP di Agam-Sumbar laksanakan UNBK
Baca juga: UN berbasis komputer di pulau masih terkendala listrik