Ketimbang bepergian, warga Tionghoa Kendari pilih kumpul keluarga saat Imlek
5 Februari 2019 12:09 WIB
Permintaan Jeruk Ponkam Meningkat Pembeli memilih jeruk Ponkam di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (4/2). Menjelang perayaan Tahun Baru Cina (Imlek) permintaan jeruk Ponkam yang biasa digunakan untuk keperluan ibadah dan sajian hari raya itu meningkat 40 persen dari biasanya dan dijual dengan harga Rp. 32.900 perkilogramnya. ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto
Kendari, (ANTARA News) - Tahun baru Imlek yang jatuh pada Selasa ini, sebagian warga keturunan Tionghoa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) justru banyak memilih dengan berkumpul dengan keluarga dan saudara terdekat mereka ketimbang bepergian.
Suwondo Wijaya (60), salah seorang warga keturunan Tionghoa di Kendari mengatakan, setelah melakukan ritual keagamaan di vihara, dirinya tahun ini sepakat untuk berkumpul dengan sanak keluarga di rumah.
"Kebetulan anak-anak serta sebagian saudara ada yang datang dari luar Provinsi Sultra datang ke Kendari, maka kami memilih untuk kumpul-kumpul dengan keluarga dan saudara-saudara terdekat saja," katanya.
Ia mengatakan, kumpul dengan keluarga seperti yang dilakukan saat ini, adalah bagian yang sudah ditunggu-tunggu sejak beberapa tahun lalu, yang dianggap sakral karena saudara dan anak-anak sudah memiliki kegiatan kerja masing-masing di luar daerah.
Bahkan beberapa saudara mereka ada yang datang sekali dalam lima tahun baru bisa kumpul bersama.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Kendari, Vihara Tekad Maitreya, beberapa hari sebelum tahun baru Imlek masyarakat Tionghoa telah melakukan berbagai kegiatan pembersihan dan pemasangan pernak-pernik imlek dan bahkan kegiatan bakti sosial.
"Untuk menyambut Imlek, kami telah melakukan pembersihan Vihara dan pembersihan patung-patung, dewa dewi sejak satu bulan yang lalu," kata salah seorang petugas Vihara Wawan.
Suasana di Vihara Tekad Maitreya yang terletak di Jalan Konggoasa, Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak sibuk.
Sejumlah jemaat Tionghoa hilir mudik melakukan persembahan kepada Tuhan bahwa tahun Baru Cina 2570, diyakini akan memberi keberkahan, keselamatan dan rezki bagi seluruh umat manusia.
"Yang pasti bahwa perayaan Imlek tahun ini penuh dengan kesederhanaan," kata Wawan.
Baca juga: Hari Imlek di Kendari Pusat Pertokoan Tutup
Baca juga: Barongsai Hibur Masyarakat Kendari
Suwondo Wijaya (60), salah seorang warga keturunan Tionghoa di Kendari mengatakan, setelah melakukan ritual keagamaan di vihara, dirinya tahun ini sepakat untuk berkumpul dengan sanak keluarga di rumah.
"Kebetulan anak-anak serta sebagian saudara ada yang datang dari luar Provinsi Sultra datang ke Kendari, maka kami memilih untuk kumpul-kumpul dengan keluarga dan saudara-saudara terdekat saja," katanya.
Ia mengatakan, kumpul dengan keluarga seperti yang dilakukan saat ini, adalah bagian yang sudah ditunggu-tunggu sejak beberapa tahun lalu, yang dianggap sakral karena saudara dan anak-anak sudah memiliki kegiatan kerja masing-masing di luar daerah.
Bahkan beberapa saudara mereka ada yang datang sekali dalam lima tahun baru bisa kumpul bersama.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Kendari, Vihara Tekad Maitreya, beberapa hari sebelum tahun baru Imlek masyarakat Tionghoa telah melakukan berbagai kegiatan pembersihan dan pemasangan pernak-pernik imlek dan bahkan kegiatan bakti sosial.
"Untuk menyambut Imlek, kami telah melakukan pembersihan Vihara dan pembersihan patung-patung, dewa dewi sejak satu bulan yang lalu," kata salah seorang petugas Vihara Wawan.
Suasana di Vihara Tekad Maitreya yang terletak di Jalan Konggoasa, Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak sibuk.
Sejumlah jemaat Tionghoa hilir mudik melakukan persembahan kepada Tuhan bahwa tahun Baru Cina 2570, diyakini akan memberi keberkahan, keselamatan dan rezki bagi seluruh umat manusia.
"Yang pasti bahwa perayaan Imlek tahun ini penuh dengan kesederhanaan," kata Wawan.
Baca juga: Hari Imlek di Kendari Pusat Pertokoan Tutup
Baca juga: Barongsai Hibur Masyarakat Kendari
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: