Meski belum macet, arus lalu lintas Malioboro meningkat jelang imlek
4 Februari 2019 21:35 WIB
Wisatawan memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Senin (31/12/2018). Memasuki libur pergantian tahun 2018-2019 kawasan wisata Malioboro yang merupakan destinasi andalan di Yogyakarta itu dibanjiri oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.
Yogyakarta, (ANTARA News) - Arus lalu lintas di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta mulai mengalami peningkatan pada H-1 Hari Raya Imlek kendati belum menyebabkan kemacetan.
Berdasarkan pantauan Antara,pada Senin malam di sepanjang jalan kawasan sentra wisata belanja itu terlihat mulai dipadati mobil dengan pelat nomor luar Kota Yogyakarta, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, hingga Bogor.
"Mobil berpelat nomor luar daerah persentasenya sudah mencapai 20 persen," kata Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Polresta Yogyakarta Tugiman di Yogyakarta.
Dia mengatakan meskipun mulai terpantau ramai, tingkat kepadatan arus lalu lintas di sepanjang sentra wisata belanja itu masih tergolong normal karena kendaraan masih bisa bergerak dengan leluasa.
Kendati sesekali terjadi kemacetan, menurut dia, hal tersebut tidak disebabkan kepadatan kendaraan, melainkan terhambat aktivitas pengunjung di kawasan itu.
"Biasanya hanya terhambat oleh wisatawan yang menyeberang atau kendaraan yang tiba-tiba menurunkan penumpang di sepanjang Jalan Malioboro," kata dia.
Selain di Jalan Malioboro, peningkatan arus lalu lintas juga tampak di kawasan akses masuk dan keluar Malioboro, seperti di Jalan Mataram, Jalan Panembahan Senopati, serta Jalan Ahmad Dahlan.
Ia memperkirakan puncak kepadatan arus lalu lintas di kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer tersebut akan mulai terjadi Selasa (5/2).
Menurut Tugiman, pihak kepolisan akan segera melakukan rekayasa lalu lintas apabila telah terjadi kepadatan arus.
"Kemungkinan besok (5/2) puncak kepadatan arus karena sekarang masih belum signifikan maka belum dilakukan rekayasa lalu lintas," kata dia.
Baca juga: Jl Malioboro ramai kendaraan luar daerah
Baca juga: Malioboro kini bisa dinikmati sambil bersepeda
Berdasarkan pantauan Antara,pada Senin malam di sepanjang jalan kawasan sentra wisata belanja itu terlihat mulai dipadati mobil dengan pelat nomor luar Kota Yogyakarta, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, hingga Bogor.
"Mobil berpelat nomor luar daerah persentasenya sudah mencapai 20 persen," kata Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Polresta Yogyakarta Tugiman di Yogyakarta.
Dia mengatakan meskipun mulai terpantau ramai, tingkat kepadatan arus lalu lintas di sepanjang sentra wisata belanja itu masih tergolong normal karena kendaraan masih bisa bergerak dengan leluasa.
Kendati sesekali terjadi kemacetan, menurut dia, hal tersebut tidak disebabkan kepadatan kendaraan, melainkan terhambat aktivitas pengunjung di kawasan itu.
"Biasanya hanya terhambat oleh wisatawan yang menyeberang atau kendaraan yang tiba-tiba menurunkan penumpang di sepanjang Jalan Malioboro," kata dia.
Selain di Jalan Malioboro, peningkatan arus lalu lintas juga tampak di kawasan akses masuk dan keluar Malioboro, seperti di Jalan Mataram, Jalan Panembahan Senopati, serta Jalan Ahmad Dahlan.
Ia memperkirakan puncak kepadatan arus lalu lintas di kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer tersebut akan mulai terjadi Selasa (5/2).
Menurut Tugiman, pihak kepolisan akan segera melakukan rekayasa lalu lintas apabila telah terjadi kepadatan arus.
"Kemungkinan besok (5/2) puncak kepadatan arus karena sekarang masih belum signifikan maka belum dilakukan rekayasa lalu lintas," kata dia.
Baca juga: Jl Malioboro ramai kendaraan luar daerah
Baca juga: Malioboro kini bisa dinikmati sambil bersepeda
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: