Puting beliung landa Indramayu-Jabar, 19 rumah rusak
4 Februari 2019 19:14 WIB
Hujan lebat disertai petir melanda kawasan kampung nelayan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/12/2018). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik Filipina dan Laut Arafuru dimana akan terjadi potensi hujan lebat disertai kilatan petir dan angin kencang di wilayah Indonesia. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.
Indramayu, Jabar (ANTARA News) - Sebanyak 19 rumah di Desa Temiyangsari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, rusak di bagian atapnya akibat terjangan angin puting beliung pada Minggu (3/2) siang.
"Kejadian angin puting beliung Minggu (3/2) sekitar jam 14.30 WIB dan merusak beberapa rumah milik warga," kata Kapolres Indramayu AKBP Yoris M.Y Marzuki di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan angin puting beliung itu mengakibatkan 19 rumah milik warga yang berada di RT/RW 02/01 Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu rusak, terutama di bagian atap dan juga ada rumah yang sampai roboh.
Untuk itu, jajarannya langsung diterjunkan guna membantu membersihkan puing rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut.
"Kita langsung membantu membersihkan dan memperbaiki rumah warga yang rusak," ujarnya.
Sementara itu, prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn mengatakan selama musim hujan sangat berpotensi terjadinya angin puting beliung dan itu bisa terjadi di mana saja.
Begitu juga di wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
"Kalau musim hujan potensi terjadinya angin puting beliung sangat besar," katanya.
Angin puting beliung, kata Faiz, terjadi karena awan hujan yang bewarna abu-abu kehitaman atau disebut Cumulonimbus dan ini muncul pada saat musim hujan dan juga pancaroba.
"Angin puting beliung berpotensi terjadi selama musim hujan ini, hingga menjelang masuk musim kemarau atau pancaroba, pada bulan Mei nanti," ujarnya.
Baca juga: Angin puting beliung terjang Indramayu
"Kejadian angin puting beliung Minggu (3/2) sekitar jam 14.30 WIB dan merusak beberapa rumah milik warga," kata Kapolres Indramayu AKBP Yoris M.Y Marzuki di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan angin puting beliung itu mengakibatkan 19 rumah milik warga yang berada di RT/RW 02/01 Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu rusak, terutama di bagian atap dan juga ada rumah yang sampai roboh.
Untuk itu, jajarannya langsung diterjunkan guna membantu membersihkan puing rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut.
"Kita langsung membantu membersihkan dan memperbaiki rumah warga yang rusak," ujarnya.
Sementara itu, prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn mengatakan selama musim hujan sangat berpotensi terjadinya angin puting beliung dan itu bisa terjadi di mana saja.
Begitu juga di wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
"Kalau musim hujan potensi terjadinya angin puting beliung sangat besar," katanya.
Angin puting beliung, kata Faiz, terjadi karena awan hujan yang bewarna abu-abu kehitaman atau disebut Cumulonimbus dan ini muncul pada saat musim hujan dan juga pancaroba.
"Angin puting beliung berpotensi terjadi selama musim hujan ini, hingga menjelang masuk musim kemarau atau pancaroba, pada bulan Mei nanti," ujarnya.
Baca juga: Angin puting beliung terjang Indramayu
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: