Kemenperin tingkatkan jumlah IKM berpotensi ekspor
4 Februari 2019 16:54 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawanigsih. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berupaya meningkatkan jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) yang berpotensi mengekspor produknya ke berbagai negara melalui pembinaan.
"Untuk industri menengah saat ini berjumlah 27.000 dan yang ekspor itu ada sekitar 3.000. Kami ingin meningkatkan jumlahnya sekitar 500 tahun ini sudah bagus," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin.
Menurut Gati, ia menggelar pertemuan dengan industri besar di Jawa Timur dan menyepakati bahwa pelaku industri besar setuju untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada IKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
"Kami fokus dulu di industri menengah. Nanti mereka akan mendapatkan mentoring dari industri besar, begini loh membuat produk berkualitas, dan begini loh cara menjaga agar produknya bisa berkesinambungan," tutur Gati.
Gati menambahkan, para IKM juga akan menerima pelatihan tentang pembiayaan dan pemasaran, sehingga mereka dapat menjual produknya ke pasar yang sesuai.
Salah satu produk industri menengah yang potensial ekspor adalah perhiasan. Kemenperin mencatat pada 2015, jumlah industri perhiasan skala menengah besar mencapai 83 perusahaan dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 97 perusahaan dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.000 orang.
Sedangkan, total industri perhiasan skala kecil mencapai 36.000 unit usaha dengan melibatkan tenaga kerja hingga 43.000 orang.
Dalam upaya memperluas pasar ekspor, Kemenperin telah melakukan inisiasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar produk perhiasan dari Indonesia tidak terkena tarif bea masuk di negara tujuan ekspor. Misalnya ke Turki dan Dubai sebagai negara yang potensial.
Kemenperin juga aktif memfasilitasi IKM perhiasan di dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada pameran tingkat nasional dan internasional.
Contohnya, Surabaya International Jewellery Fair dan Jakarta International Jewellery Fair, sedangkan pameran di luar negeri seperti Hongkong Jewellery Fair.
Baca juga: Kemenperin-Jetro kerja sama pengembangan industri kecil dan menengah
"Untuk industri menengah saat ini berjumlah 27.000 dan yang ekspor itu ada sekitar 3.000. Kami ingin meningkatkan jumlahnya sekitar 500 tahun ini sudah bagus," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin.
Menurut Gati, ia menggelar pertemuan dengan industri besar di Jawa Timur dan menyepakati bahwa pelaku industri besar setuju untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada IKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.
"Kami fokus dulu di industri menengah. Nanti mereka akan mendapatkan mentoring dari industri besar, begini loh membuat produk berkualitas, dan begini loh cara menjaga agar produknya bisa berkesinambungan," tutur Gati.
Gati menambahkan, para IKM juga akan menerima pelatihan tentang pembiayaan dan pemasaran, sehingga mereka dapat menjual produknya ke pasar yang sesuai.
Salah satu produk industri menengah yang potensial ekspor adalah perhiasan. Kemenperin mencatat pada 2015, jumlah industri perhiasan skala menengah besar mencapai 83 perusahaan dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 97 perusahaan dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.000 orang.
Sedangkan, total industri perhiasan skala kecil mencapai 36.000 unit usaha dengan melibatkan tenaga kerja hingga 43.000 orang.
Dalam upaya memperluas pasar ekspor, Kemenperin telah melakukan inisiasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar produk perhiasan dari Indonesia tidak terkena tarif bea masuk di negara tujuan ekspor. Misalnya ke Turki dan Dubai sebagai negara yang potensial.
Kemenperin juga aktif memfasilitasi IKM perhiasan di dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada pameran tingkat nasional dan internasional.
Contohnya, Surabaya International Jewellery Fair dan Jakarta International Jewellery Fair, sedangkan pameran di luar negeri seperti Hongkong Jewellery Fair.
Baca juga: Kemenperin-Jetro kerja sama pengembangan industri kecil dan menengah
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: