Jelang seminggu pencarian, nelayan Maluku hilang belum ditemukan
4 Februari 2019 14:32 WIB
Illustrasi: Beberapa nelayan Desa Tulehu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku hendak memasang bubu ikan di perairan desanyaFOTO (ANTARA/Jimmy Ayal)
Ambon (ANTARA News) - Kantor Basarnas Ambon menyatakan upaya pencarian terhadap Alakam Fase, seorang nelayan yang hilang di sekitar Pulau Nuskese, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, sejak 27 Januari 2019 hingga hari ini masih dinyatakan nihil.
"Melaporkan perkembangan operasi SAR pada H-6 kondisi membahayakan keselamatan manusia terhadap seorang nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat hingga hari ini tidak membuahkan hasil," Kata Kepala Kantor Basarnas setempat, Muslimin di Ambon, Maluku, Senin.
Padahal regu penyelamat gabungan seperti tim SAR dari Pos SAR Saumlaki, Polairud, keluarga korban, dan bantu masyarakat setempat sudah berupaya melakukan pencarian selama satu pekan dengan menyisir lokasi kejadian dan sekitarnya.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta kapal-kapal yang melintas di perairan Maluku, jika melihat atau menemukan korban supaya bisa melapor ke kantor Basarnas terdekat.
Upaya ini dilakukan bila pencarian hari terakhir terhadap korban tidak membuahkan hasil.
Langkah ini ditempuh Basarnas setelah ada kesepakatan dengan keluarga korban maupun instansi yang terlibat mengingat waktu pencarian sudah tujuh hari sesuai SOP.
"Namun tidak menutup kemungkinan operasi akan dibuka kembali pencariannya jika ada tanda-tanda yang mengarah ke korban," ujar Muslimin.
Khusus untuk dua nelayan yang dilaporkan keluarganya terjadi hilang kontak di Kabupaten Seram Bagian Timur sejak Jumat, (2/2) atas nama Haerudin Rumadae dan Abu bin Lahmar telah ditemukan.
Dua nelayan yang melaut menggunakan long boat dan mengalami gangguan mesin ini ditemukan dalam kondisi agak lemah di sekitar perairan Kecamatan Teluk Waru.
Baca juga: 14 nelayan Aceh dibebaskan di Myanmar
"Melaporkan perkembangan operasi SAR pada H-6 kondisi membahayakan keselamatan manusia terhadap seorang nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat hingga hari ini tidak membuahkan hasil," Kata Kepala Kantor Basarnas setempat, Muslimin di Ambon, Maluku, Senin.
Padahal regu penyelamat gabungan seperti tim SAR dari Pos SAR Saumlaki, Polairud, keluarga korban, dan bantu masyarakat setempat sudah berupaya melakukan pencarian selama satu pekan dengan menyisir lokasi kejadian dan sekitarnya.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta kapal-kapal yang melintas di perairan Maluku, jika melihat atau menemukan korban supaya bisa melapor ke kantor Basarnas terdekat.
Upaya ini dilakukan bila pencarian hari terakhir terhadap korban tidak membuahkan hasil.
Langkah ini ditempuh Basarnas setelah ada kesepakatan dengan keluarga korban maupun instansi yang terlibat mengingat waktu pencarian sudah tujuh hari sesuai SOP.
"Namun tidak menutup kemungkinan operasi akan dibuka kembali pencariannya jika ada tanda-tanda yang mengarah ke korban," ujar Muslimin.
Khusus untuk dua nelayan yang dilaporkan keluarganya terjadi hilang kontak di Kabupaten Seram Bagian Timur sejak Jumat, (2/2) atas nama Haerudin Rumadae dan Abu bin Lahmar telah ditemukan.
Dua nelayan yang melaut menggunakan long boat dan mengalami gangguan mesin ini ditemukan dalam kondisi agak lemah di sekitar perairan Kecamatan Teluk Waru.
Baca juga: 14 nelayan Aceh dibebaskan di Myanmar
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: