PDIP dukung Golkar kalahkan Gerindra di Pemilu 2019
3 Februari 2019 12:36 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (keempat kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (keempat kiri) didampingi masing-masing pengurus partai berfoto bersama saat melakukan pertemuan di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (20/3/2018). Pertemuan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Golkar itu dalam rangka membahas Pemilu 2019. (ANTARA/Aprillio Akbar)
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mendukung Partai Golkar mengalahkan Partai Gerindra di Pemilu 2019, agar partai tersebut menduduki posisi kedua sehingga kekuatan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) di parlemen semakin kuat.
"Yang terpenting adalah bagaimana Golkar mengalahkan Partai Gerindra sehingga dalam survei nanti menjadi nomor dua, kalau perlu kita bantu," kata Hasto usai menghadiri deklarasi Alumni Menteng 64, di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan kemenangan Jokowi-JK di 2014 memberikan pelajaran yang bagus karena saat itu tidak didukung suara mayoritas parpol di parlemen.
Menurut dia, tanpa dukungan mayoritas di parlemen maka kerja pemerintahan kemungkinan akan diganggu oleh pihak-pihak yang ingin menghambat kerja Presiden dalam membangun Indonesia.
"Kepemimpinan yang kuat, didukung oleh rakyat, sehingga tanpa dukungan mayoritas di parlemen akan diganggu mereka," ujarnya.
Dia menargetkan kekuatan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf di parlemen sebesar 63 persen sehingga menjadi suara mayoritas di parlemen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan suara pemilih Golkar saat ini sudah 75 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf sehingga masih ada waktu dua bulan untuk meningkatkan suara dukungan tersebut.
Menurut dia, hasil survei terkait dukungan suara Golkar kepada Jokowi-Ma'ruf menjadi evaluasi bagi internal partai tersebut.
Airlangga mengklaim bahwa partainya menjadi salah satu parpol yang suaranya naik signifikan karena kerja keras kader secara terus menerus.
"Hampir semua provinsi sudah kami jangkau dan saat ini masuk di kabupaten/kota," ujarnya.
Baca juga: PDIP, Golkar, Gerindra masuk Divisi Utama partai menurut survei
Baca juga: Survei Indikator: suara PDIP paling tinggi
Baca juga: LSI prediksikan PDIP - Golkar bersaing ketat di Pemilu 2019
"Yang terpenting adalah bagaimana Golkar mengalahkan Partai Gerindra sehingga dalam survei nanti menjadi nomor dua, kalau perlu kita bantu," kata Hasto usai menghadiri deklarasi Alumni Menteng 64, di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan kemenangan Jokowi-JK di 2014 memberikan pelajaran yang bagus karena saat itu tidak didukung suara mayoritas parpol di parlemen.
Menurut dia, tanpa dukungan mayoritas di parlemen maka kerja pemerintahan kemungkinan akan diganggu oleh pihak-pihak yang ingin menghambat kerja Presiden dalam membangun Indonesia.
"Kepemimpinan yang kuat, didukung oleh rakyat, sehingga tanpa dukungan mayoritas di parlemen akan diganggu mereka," ujarnya.
Dia menargetkan kekuatan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf di parlemen sebesar 63 persen sehingga menjadi suara mayoritas di parlemen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan suara pemilih Golkar saat ini sudah 75 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf sehingga masih ada waktu dua bulan untuk meningkatkan suara dukungan tersebut.
Menurut dia, hasil survei terkait dukungan suara Golkar kepada Jokowi-Ma'ruf menjadi evaluasi bagi internal partai tersebut.
Airlangga mengklaim bahwa partainya menjadi salah satu parpol yang suaranya naik signifikan karena kerja keras kader secara terus menerus.
"Hampir semua provinsi sudah kami jangkau dan saat ini masuk di kabupaten/kota," ujarnya.
Baca juga: PDIP, Golkar, Gerindra masuk Divisi Utama partai menurut survei
Baca juga: Survei Indikator: suara PDIP paling tinggi
Baca juga: LSI prediksikan PDIP - Golkar bersaing ketat di Pemilu 2019
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: