Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, mengatakan, deklarasi dukungan Alumni Menteng 64 kepada Jokowi membuktikan bahwa semua pihak mengakui hanya Jokowi sebagai pemimpin yang membangun Indonesia dengan baik.

"Ini menunjukkan apresiasi atas kepemimpinan Pak Jokowi yang merangkul seluruh warga bangsa," kata dia, usai deklarasi Alumni Menteng 64, di Jakarta, Minggu.

Ia memberikan apresiasi atas dukungan seluruh keluarga besar alumni Kolese Kanisius, dan itu membuktikan bahwa semua pihak mengakui hanya Jokowi sebagai pemimpin yang membangun Indonesia secara baik.

Menurut dia, sejak awal Jokowi memimpin dengan merangkul dan bekerja untuk semua, yang dibuktikan dengan kebijakannya selama memerintah sangat memahami harapan rakyat Indonesia.

"Semua kesaksian dari yang ada di sini, dari Akbar Tanjung, Ginandjar Kartasasmita, Airlangga Hartarto, (yang) mengakui kemampuan Pak Jokowi yang luar biasa," ujarnya.

Ia menegaskan, kebersamaan itu harus diwujudkan dengan pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di lapangan secara baik sehingga parpol pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja harus bekerja sama dengan relawan memperkuat kerja-kerja di lapangan.

Beberapa alumni Kanisius memberikan testimoni, seperti politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung menilai Jokowi adalah pemimpin yang muncul dari bawah dengan komitmen membangun bangsa yang tidak perlu diragukan.

Politisi senior Partai Golkar, Ginandjar Kartasasmita mengatakan sejak 2012 dirinya mengenal Jokowi, dia terkesan dengan ketulusan Jokowi.

Menurut dia, Jokowi sudah membuktikan kerjanya dengan membawa Indonesia tetap bertahan baik di tengah berbagai masalah ekonomi dunia.

"Alhamdulilah, selama hampir 5 tahun, harapan kita tidak salah, begitu banyak masalah dihadapi di dunia ini, banyak negara gagal secara ekonomi, kita tetap tegar dan menjadi salah satu negara dihargai di dunia," katanya.

Beberapa tokoh yang hadir antara lain Penasihat TKN Jokowi-Ma'ruf, Sidarto Dhanusubroto, Ketua Umum DPP Partai Golkar ,Airlangga Hartarto, politisi Partai Golkar, Agus Gumiwang, praktisi komunikasi Wimar Witoelar, dan pengusaha, Sofyan Wanandi.