Pelatihan untuk pelatih penghafal Al Quran digelar di Bantul-Yogyakarta
3 Februari 2019 09:58 WIB
YOGYAKARTA, 24/8 - BELAJAR MENGAJI. Seorang anak menyalin tulisan arab dari Al Quran ke buku, saat belajar mengaji, di Masjid Al Falah, Jalan Hayam Wuruk, Yogyakarta, Senin(24/8). Kegiatan yang dilakukan setiap sore itu bertujuan untuk mengenalkan agama sejak dini serta mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang bersifat agamis. FOTO ANTARA/ Wahyu Putro A/ED/ama/09 (ANTARA/WAHYU PUTRO A)
Bantul, Yogyakarta (ANTARA News) - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar pelatihan untuk pelatih menghafal Al-Quran metode "Quantum Reading Quran dan Optimalisasi Proses Belajar dengan metode Indonesian Pedagogical Information and Communication Technologies".
"Melalui kegiatan ini kita ingin membawa para anak-anak menjadi generasi Qurani yang tetap akan memenangkan kondisi internal dan eksternal pada situasi kini dan yang akan datang," kata Ketua PDM Bantul, Sahari, disela pelatihan untuk pelatih di gedung dakwah PDM Bantul, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan pelaihan yang diikuti oleh ratusan pelajar dan guru sekolah Muhammadiyah se-Bantul ini untuk menelorkan generasi muda Qurani dan siap dididik ramah dalam memanfaatkan teknologi sebagai kerangka pembelajaran.
"Sehingga anak kita dan angkatan muda akan tetap terjaga sebagai generasi penerus bangsa, generasi umat yang berakhlak mulia, cakap, cerdas, berprestasi serta berguna bagi diri, bangsa dan negara," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, melalui kegiatan pelatihan optimalisasi proses belajar dengan metode Indonesian Pedagogical Information and Communication Technologies (IPICT) ini Muhammadiyah ingin menyiapkan guru sebagai tenaga pendidik yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi informatika.
Ia mengatakan, PDM dengan satu keprihatinan dan kepedulian serta perhatian atas anak remaja dan anak muda serta angkatan muda dengan adanya tantangan kini dan masa depan, kaitan masalah dengan perkembangan teknologi informatika yang begitu pesat.
Selain itu, tantangan intern dan ekstern, sehingga sangat perlu untuk membimbing anak-anak karena bisa saja anak kita nanti itu pola pikir, pola rasa, pola tingkah bisa dipengaruhi oleh adanya masukan pengaruh teknologi informatika yang dampaknya begitu rupa.?
"Karena itu, PDM ingin mengintervensi jiwa anak-anak kita sehingga dampak itu bisa dihindari, karena ketika anak itu tidak mampu menghindari maka karakter warna akhlaknya pasti akan didominasi oleh teknologi informatika," katanya.
Dalam kegiatan ini para peserta akan mendapatkan pelatihan cara menghafal Al Quran dengan metode Quantum Reading Quran yang dipandu langsung oleh penemu metode aslinya, yaitu Abu Rabbani.
Menurut dia, Quantum Reading Quran merupakan metode cara menghafal Al Quran dengan mudah, cepat dan menyenangkan, dan konsep yang diramu dalam metode ini dengan cara meresume pembelajaran tajwid yang awalnya menakutkan menjadi mudah.
"Hasil dari metode ini orang akan menjadi demam mengaji. Suka membaca Al Quran," katanya.
Sedangkan untuk materi optimalisasi proses belajar dengan metode IPICT akan disampaikan oleh pengembang aplikasi belajar dengan metode teknologi "mobile learning", Dwi Joko Purbohadi.
"Metode IPICT ini merupakan kerangka kerja dalam meningkatkan kemampuan seorang guru dengan memanfaatkan aplikasi informasi dan teknologi," katanya.
Baca juga: Indonesia Adakan Kongres Penghafal Al Quran Asia-Pasifik
Baca juga: 50 hafiz Alquran lulus seleksi fakultas kedokteran UIN
"Melalui kegiatan ini kita ingin membawa para anak-anak menjadi generasi Qurani yang tetap akan memenangkan kondisi internal dan eksternal pada situasi kini dan yang akan datang," kata Ketua PDM Bantul, Sahari, disela pelatihan untuk pelatih di gedung dakwah PDM Bantul, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan pelaihan yang diikuti oleh ratusan pelajar dan guru sekolah Muhammadiyah se-Bantul ini untuk menelorkan generasi muda Qurani dan siap dididik ramah dalam memanfaatkan teknologi sebagai kerangka pembelajaran.
"Sehingga anak kita dan angkatan muda akan tetap terjaga sebagai generasi penerus bangsa, generasi umat yang berakhlak mulia, cakap, cerdas, berprestasi serta berguna bagi diri, bangsa dan negara," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, melalui kegiatan pelatihan optimalisasi proses belajar dengan metode Indonesian Pedagogical Information and Communication Technologies (IPICT) ini Muhammadiyah ingin menyiapkan guru sebagai tenaga pendidik yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi informatika.
Ia mengatakan, PDM dengan satu keprihatinan dan kepedulian serta perhatian atas anak remaja dan anak muda serta angkatan muda dengan adanya tantangan kini dan masa depan, kaitan masalah dengan perkembangan teknologi informatika yang begitu pesat.
Selain itu, tantangan intern dan ekstern, sehingga sangat perlu untuk membimbing anak-anak karena bisa saja anak kita nanti itu pola pikir, pola rasa, pola tingkah bisa dipengaruhi oleh adanya masukan pengaruh teknologi informatika yang dampaknya begitu rupa.?
"Karena itu, PDM ingin mengintervensi jiwa anak-anak kita sehingga dampak itu bisa dihindari, karena ketika anak itu tidak mampu menghindari maka karakter warna akhlaknya pasti akan didominasi oleh teknologi informatika," katanya.
Dalam kegiatan ini para peserta akan mendapatkan pelatihan cara menghafal Al Quran dengan metode Quantum Reading Quran yang dipandu langsung oleh penemu metode aslinya, yaitu Abu Rabbani.
Menurut dia, Quantum Reading Quran merupakan metode cara menghafal Al Quran dengan mudah, cepat dan menyenangkan, dan konsep yang diramu dalam metode ini dengan cara meresume pembelajaran tajwid yang awalnya menakutkan menjadi mudah.
"Hasil dari metode ini orang akan menjadi demam mengaji. Suka membaca Al Quran," katanya.
Sedangkan untuk materi optimalisasi proses belajar dengan metode IPICT akan disampaikan oleh pengembang aplikasi belajar dengan metode teknologi "mobile learning", Dwi Joko Purbohadi.
"Metode IPICT ini merupakan kerangka kerja dalam meningkatkan kemampuan seorang guru dengan memanfaatkan aplikasi informasi dan teknologi," katanya.
Baca juga: Indonesia Adakan Kongres Penghafal Al Quran Asia-Pasifik
Baca juga: 50 hafiz Alquran lulus seleksi fakultas kedokteran UIN
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: