Hujan reda, banjir Aceh Selatan berangsur surut
3 Februari 2019 09:30 WIB
Sejumlah anak-anak menggunakan perahu saat bermain didepan rumahnya yang terendam banjir di Desa Pasi Leuhan, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (16/10/2018). Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Pidie, Bireun, Aceh Utara, Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang terus meluas akibat tingginya intensitas hujan sehingga mengakibatkan ribuan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 150 cm. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/ama
Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan melaporkan banjir yang merendam rumah warga akibat luapan sungai di kawasan setempat berangsur surut seiring berhentinya guyuran hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, di Aceh Selatan, Sabtu, mengatakan masyarakat yang sebelumnya mengungsi ke tempat lebih tinggi, saat ini sudah mulai kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan rumah serta perkarangan dari sampah.
"Banjirnya yang terjadi sejak kemarin (1/2) merendam rumah warga sampai malam hari. Namun, hari ini sudah berangsur surut dan warga sudah kembali ke rumah. Kawasan banjir memang di daerah rawan banjir apabila terjadi hujan di daerah hulu sungai," katanya.
Ia menyampaikan banjir yang terjadi pada awal Februari 2019 tersebut tidak berdampak jatuhnya korban jiwa maupun kerugian materiil yang berarti. Kawasan yang dilanda banjir merupakan permukiman penduduk yang dekat bantaran sungai.
Cut Syazalisma menjelaskan hampir sepanjang daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Aceh Selatan merupakan kawasan langganan banjir, terutama saat puncak musim hujan melanda Aceh.
"Banjir dari kemarin itu bukan hanya satu kecamatan, tapi ada beberapa permukiman, termasuk di Kluet Timur, Kota Bahagia, dan sebagian ada di desa lain juga yang dekat dengan bantaran sungai, ini banjir akibat meluapnya sungai," katanya.
Ia mengatakan banjir belum dikategorikan parah karena kondisi debit air di permukiman dan rumah penduduk hanya bertahan dalam hitungan jam. Hal itu berbeda dengan banjir pada penghujung 2018 yang dengan ketinggian air tiga meter.
Ia meminta masyarakat yang berada dekat bantaran sungai untuk berhati-hati. Apabila hujan terus mengguyur kawasan hulu sungai, bukan tidak mungkin banjir serupa akan kembali menerjang Kabupaten Aceh Selatan.
"Kita hanya perlu khawatir apabila banjir besar terjadi di Aceh Tenggara, sebab apabila di sana terjadi bencana, maka imbas air banjir pasti akan sampai ke Aceh Selatan yang secara geografis terhubung hulu sungai dengan kita yang di bawah," katanya.
BPBD Aceh Selatan akan terus siaga menyikapi kondisi terkini perkembangan cuaca yang dapat berpotensi banjir dan tanah longsor. Kedua bencana alam itu seakan menjadi musiman bagi daerah setempat.
Pemkab Aceh Selatan berharap, ada upaya permanen dalam penangganan bencana banjir di daerah setempat, tidak cukup dengan penanganan tanggap darurat karena setiap saat masyarakat dihantui bencana.
Baca juga: Banjir 3 meter rendam ratusan rumah di Aceh Selatan
Baca juga: Transportasi darat Aceh Selatan- Subulussalam lumpuh diterjang banjir
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, di Aceh Selatan, Sabtu, mengatakan masyarakat yang sebelumnya mengungsi ke tempat lebih tinggi, saat ini sudah mulai kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan rumah serta perkarangan dari sampah.
"Banjirnya yang terjadi sejak kemarin (1/2) merendam rumah warga sampai malam hari. Namun, hari ini sudah berangsur surut dan warga sudah kembali ke rumah. Kawasan banjir memang di daerah rawan banjir apabila terjadi hujan di daerah hulu sungai," katanya.
Ia menyampaikan banjir yang terjadi pada awal Februari 2019 tersebut tidak berdampak jatuhnya korban jiwa maupun kerugian materiil yang berarti. Kawasan yang dilanda banjir merupakan permukiman penduduk yang dekat bantaran sungai.
Cut Syazalisma menjelaskan hampir sepanjang daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Aceh Selatan merupakan kawasan langganan banjir, terutama saat puncak musim hujan melanda Aceh.
"Banjir dari kemarin itu bukan hanya satu kecamatan, tapi ada beberapa permukiman, termasuk di Kluet Timur, Kota Bahagia, dan sebagian ada di desa lain juga yang dekat dengan bantaran sungai, ini banjir akibat meluapnya sungai," katanya.
Ia mengatakan banjir belum dikategorikan parah karena kondisi debit air di permukiman dan rumah penduduk hanya bertahan dalam hitungan jam. Hal itu berbeda dengan banjir pada penghujung 2018 yang dengan ketinggian air tiga meter.
Ia meminta masyarakat yang berada dekat bantaran sungai untuk berhati-hati. Apabila hujan terus mengguyur kawasan hulu sungai, bukan tidak mungkin banjir serupa akan kembali menerjang Kabupaten Aceh Selatan.
"Kita hanya perlu khawatir apabila banjir besar terjadi di Aceh Tenggara, sebab apabila di sana terjadi bencana, maka imbas air banjir pasti akan sampai ke Aceh Selatan yang secara geografis terhubung hulu sungai dengan kita yang di bawah," katanya.
BPBD Aceh Selatan akan terus siaga menyikapi kondisi terkini perkembangan cuaca yang dapat berpotensi banjir dan tanah longsor. Kedua bencana alam itu seakan menjadi musiman bagi daerah setempat.
Pemkab Aceh Selatan berharap, ada upaya permanen dalam penangganan bencana banjir di daerah setempat, tidak cukup dengan penanganan tanggap darurat karena setiap saat masyarakat dihantui bencana.
Baca juga: Banjir 3 meter rendam ratusan rumah di Aceh Selatan
Baca juga: Transportasi darat Aceh Selatan- Subulussalam lumpuh diterjang banjir
Pewarta: Anwar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: