BMKG prakiraan potensi hujan sepekan ke depan masih tinggi
2 Februari 2019 09:32 WIB
Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/11/2017). Pihak BMKG merilis peringatan level siaga cuaca ekstrem pergerakan Siklon Tropis Cempaka diperkirakan menjauh ke arah selatan pulau Jawa hingga awal Desember mendatang. (ANTARA /Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi hujan sepekan ke depan masih tinggi sehingga masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai dampak cuaca ekstrem tersebut.
"Kondisi atmosfer terkini di wilayah Indonesia menunjukkan adanya beberapa fenomena atmosfer yang berdampak signifikan beberapa hari ke depan terhadap peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, terdapat sebuah bibit siklon tropis di Teluk Carpentaria dan sirkulasi siklonik di Kalimantan Barat. Bibit Siklon tropis tersebut akan memberikan dampak berupa pola angin baratan yang kuat dan memicu pertemuan angin yang memanjang.
Dimulai dari wilayah Perairan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makassar, hingga NTB serta belokan angin di sekitar Ekuator Indonesia memicu berkumpulnya massa udara basah yang menyebabkan terbentuknya awan hujan di wilayah Indonesia.
Adanya aktivitas gelombang atmosfer khususnya Equatorial Rosby di sebagian wilayah Indonesia bagian Timur dapat menambah pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Dampak dari kondisi tersebut frekuensi kejadian hujan berintensitas sedang hingga lebat akan lebih sering terjadi terutama pada malam atau dini hari hingga pagi hari dan tidak menutup kemungkinan beberapa wilayah akan memiliki potensi untuk diguyur hujan sepanjang hari.
Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 2-8 Februari 2019 yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Selain itu juga ada potensi kejadian gelombang dengan ketinggian 2,5 - 4 meter di perairan Laut Arafuru, Perairan Selatan Pulau Yos Sudarso, Perairan Kepulauan Sangihe Hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara Pulau Halmahera, Laut Halmahera dan Samudra Pasifik Utara Halmahera Hingga Papua.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
Juga perlu mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh.
Baca juga: BMKG ingatkan waspada gelombang 4 meter sejumlah perairan
Baca juga: BMKG: meski kemarau tetap waspadai cuaca ekstrem
"Kondisi atmosfer terkini di wilayah Indonesia menunjukkan adanya beberapa fenomena atmosfer yang berdampak signifikan beberapa hari ke depan terhadap peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, terdapat sebuah bibit siklon tropis di Teluk Carpentaria dan sirkulasi siklonik di Kalimantan Barat. Bibit Siklon tropis tersebut akan memberikan dampak berupa pola angin baratan yang kuat dan memicu pertemuan angin yang memanjang.
Dimulai dari wilayah Perairan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makassar, hingga NTB serta belokan angin di sekitar Ekuator Indonesia memicu berkumpulnya massa udara basah yang menyebabkan terbentuknya awan hujan di wilayah Indonesia.
Adanya aktivitas gelombang atmosfer khususnya Equatorial Rosby di sebagian wilayah Indonesia bagian Timur dapat menambah pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Dampak dari kondisi tersebut frekuensi kejadian hujan berintensitas sedang hingga lebat akan lebih sering terjadi terutama pada malam atau dini hari hingga pagi hari dan tidak menutup kemungkinan beberapa wilayah akan memiliki potensi untuk diguyur hujan sepanjang hari.
Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 2-8 Februari 2019 yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Selain itu juga ada potensi kejadian gelombang dengan ketinggian 2,5 - 4 meter di perairan Laut Arafuru, Perairan Selatan Pulau Yos Sudarso, Perairan Kepulauan Sangihe Hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara Pulau Halmahera, Laut Halmahera dan Samudra Pasifik Utara Halmahera Hingga Papua.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
Juga perlu mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh.
Baca juga: BMKG ingatkan waspada gelombang 4 meter sejumlah perairan
Baca juga: BMKG: meski kemarau tetap waspadai cuaca ekstrem
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: