Padang (ANTARA News) - Ratusan tempat pemungutan suara (TPS) di Padang dinilai rawan antara lain karena harus dijangkau dengan transportasi air, kata Kapolresta Padang Kombes Yulmar Try Himawan.

TPS di Padang meningkat dari 1.600 pada Pilkada Serentak 2018, kata dia di Padang, Jumat, menjadi 2.452 TPS untuk Pemilu 2019.

"Ada 2.000 TPS kami anggap aman, 400 rawan I dan 52 agak rawan atau rawan II," kata Kombes Yulmar Try Himawan.

Sebanyak 1.036 personel yang terdiri atas 250 personel dari Brimob dan sisanya personel Polresta Padang.

Sementara pola pengamanan yang diterapkan untuk TPS yang dinilai aman adalah dua personel menjaga lima TPS dengan bantuan 10 binmas pemkot, untuk rawan I adalah dua personel mengawal empat TPS dengan bantuan delapan binmas pemkot, dan untuk rawan II dua personel menajga empat TPS dengan bantuan enam binmas pemkot.

"Kami perbanyak dan perdekat TPS dalam jangkauan Polresta Padang. Ada juga BKO dari Brimob sebanyak 250 personel yang menjaga mako dan kekuatan di TPS," ucap Yulmar.

Menurut dia, tidak terdapat gesekan yang berarti di masyarakat Padang menjelang Pemilu 2019 dan masyarakat pun ingin menyongsong pesta demokrasi dengan damai.

Untuk menjaga situasi kondusif, Polresta Padang pun melakukan mitigasi pada tindak kriminal curan, curas dan curanmor karena kejahatan jalanan di Padang menyumbang cukup tinggi dari total tindak kriminal.

"Selama 2018, dari 6.855 kasus, penyelesaian sebanyak 3.120. Ada peningkatan penyesaian tindak pidana sebesar enam persen dibanding tahun sebelumnya," kata dia.