Jakarta (ANTARA News) - Pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran dalam jaringan (daring) sudah sepatutnya hanya menjadi pelengkap dari pembelajaran konvensional (tatap muka), kata Rektor Universitas Pertamina Prof Akhmaloka.

"Kami memang mengembangkan pembelajaran jarak jauh, tapi hanya pelengkap. Tidak bisa pembelajaran jarak jauh semuanya, kalau online semua maka semua kampus akan jadi Universitas Terbuka," kata Akhmaloka usai pelaksanaan Dies Natalies Universitas Pertamina ketiga di Jakarta, Jumat.

Dalam proses belajar-mengajar sangat penting dilakukan tatap muka karena pendidikan tidak hanya transfer ilmu, tetapi ada juga pembangunan karakter.

Menurut dia, pihaknya memiliki perhatian khusus pada pembelajaran jarak jauh, namun bukan satu-satunya. Di sejumlah perguruan tinggi besar, tambah dia, pembelajaran jarak jauh memang hanya sebagai pelengkap.

"Tapi untuk daerah-daerah yang terpencil, sulit dijangkau, pembelajaran jarak jauh ini amat membantu," kata dia lagi.

Dia juga menambahkan saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi generasi keempat yang disebut dengan universitas kewirausahaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan sinergi dan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi, industri dan pemerintah.

Industri dapat menyediakan program dan anggaran bagi pelaksanaan kegiatan penelitian, perguruan tinggi juga dapat menyediakan SDM untuk melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi, dan pemerintah dapat mendorong kerja sama dalam kegiatan penelitian melalui kelembagaan kerja sama dan insentif bagi perguruan tinggi dan industri.

"Kami terus menjalin kemitraan dengan sektor industri, pemerintah, serta asosiasi profesi dan asosiasi keahlian," kata dia lagi.


Baca juga: Menristekdikti terbitkan peraturan pendidikan jarak jauh
Baca juga: "E-Learning" dinilai tingkatkan angkatan kerja lulusan PT