Iran sebut mekanisme perdagangan baru Eropa sebagai langkah awal
1 Februari 2019 20:02 WIB
Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan kesimpulan saat berpidato di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-69 di markas PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (25/9). Rouhani menyalahkan bangkitnya kekerasan ekstrem pada "negara tertentu" dan "agen-agen intelijen" tak dikenal, serta mengatakan bahwa keputusan ada di pihak kawasan untuk mencari solusi masalah tersebut. (REUTERS/Mike Segar)
Dubai (ANTARA News) - Iran pada Kamis mengatakan mekanisme baru Eropa untuk memfasilitasi perdagangan tanpa menggunakan dolar dengan negara tersebut merupakan langkah awal bagi Uni Eropa untuk menepati komitmen mereka di bawah kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara kuat dunia.
Prancis, Jerman dan Inggris telah mempersiapkan mekanisme dalam upaya menghindarkan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, meskipun sejumlah diplomat mengatakan tidak mungkin menghasilkan transaksi komersial besar, yang menurut Teheran perlu untuk menjaga kesepakatan nuklir tetap bertahan, demikian Reuters melaporkan.
Baca juga: Uni Eropa setujui bantuan pembangunan rp304,9 miliar untuk Iran
"Ini merupakan langkah awal yang diambil oleh pihak Eropa ... Kami berharap mekanisme tersebut dapat mencakup semua barang dan produk," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi kepada stasiun TV milik pemerintah.
Redaktur: Asri Mayang Sari/Tia Mutiasari
Prancis, Jerman dan Inggris telah mempersiapkan mekanisme dalam upaya menghindarkan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, meskipun sejumlah diplomat mengatakan tidak mungkin menghasilkan transaksi komersial besar, yang menurut Teheran perlu untuk menjaga kesepakatan nuklir tetap bertahan, demikian Reuters melaporkan.
Baca juga: Uni Eropa setujui bantuan pembangunan rp304,9 miliar untuk Iran
"Ini merupakan langkah awal yang diambil oleh pihak Eropa ... Kami berharap mekanisme tersebut dapat mencakup semua barang dan produk," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi kepada stasiun TV milik pemerintah.
Redaktur: Asri Mayang Sari/Tia Mutiasari
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: