Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan (Jumat, 1/2) ditutup menguat sebesar 5,67 poin atau 1,06 persen menjadi 6.532,97 poin, dipicu kombinasi sentimen internal dan eksternal. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 15,43 poin atau 1,51 persen menjadi 1.038,97.

"Hari ini pegerakan IHSG dipengaruhi beberapa sentimen positif baik dari eksternal maupun internal. Dari eksternal terutama pernyataan dari Bank Sentral Amerika yang akan menunda kenaikan suku bunga acuan di tahun 2019 dan naiknya komoditas tambang mineral, yaitu nikel dan timah," kata Analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, sentimen positif dari internal penguatan nilai tukar rupiah, laporan keuangan emiten dan data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi.

"Sedangkan katalis negatif hari ini adalah aksi ambil untung oleh investor sehingga sempat membawa indeks ke zona merah," ujar Mino.

Setelah sempat menguat saat pembukaan pasar, namun kembali bergerak menguat menjelang penutupan.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi beli bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp682,9 miliar.

Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 423.180 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,73 miliar lembar saham senilai Rp9,52 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 189 saham menurun, dan 147 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 14,9 poin (0,07 persen) ke 20.788,39, indeks Hang Seng melemah 11,73poin (0,04 persen) ke 27.930,74, dan indeks Strait Times melemah 1,49 poin (0,05 persen) ke posisi 3.188,68 poin.
Baca juga: Analis: Penguatan IHSG dibayangi aksi untung bursa global