Darmin sambut baik pencapaian inflasi Januari 2019
1 Februari 2019 16:21 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin rapat koordinasi kawasan hutan di Jakarta, Kamis (31/1/2019) (Humas Kemenko Perekonomian)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyambut baik pencapaian inflasi Januari 2019 yang tercatat sebesar 0,32 persen.
"Inflasi masih cukup baik, dibandingkan awal tahun lalu, dan tahun sebelumnya," kata Darmin di Jakarta, Jumat.
Darmin mengatakan inflasi yang terkendali pada awal tahun ini merupakan hasil dari upaya pengendalian harga bahan makanan.
Meski demikian, ia mengakui ada harga bahan pangan yang masih mahal seperti jagung untuk pakan ternak sehingga ikut mempengaruhi harga daging dan telur ayam ras.
Untuk keseluruhan tahun, Darmin memastikan adanya upaya optimal untuk stabilisasi harga bahan makanan agar inflasi tidak melebihi target pada akhir 2019 yaitu 3,5 persen.
"Tentu saja kalau pangan kita kendalikan, hasilnya bisa lumayan bagus. Itu konsisten dengan pencapaian inflasi tiga tahun berturut-turut yang bisa masuk range,'" katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen yang disumbangkan oleh kenaikan harga ikan segar, beras dan sayur-sayuran.
Komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, tarif sewa rumah, tarif angkutan udara, telur ayam ras, rokok kretek filter dan emas perhiasan.
Namun, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga dalam periode ini yaitu cabai merah, bensin, tarif kereta api, bayam dan kacang panjang.
Inflasi Januari 2019 juga relatif rendah dibandingkan periode sama dalam dua tahun terakhir, yaitu Januari 2018 sebesar 0,62 persen dan Januari 2017 sebesar 0,97 persen.
Baca juga: BPS: kenaikan harga ikan segar picu inflasi Januari
"Inflasi masih cukup baik, dibandingkan awal tahun lalu, dan tahun sebelumnya," kata Darmin di Jakarta, Jumat.
Darmin mengatakan inflasi yang terkendali pada awal tahun ini merupakan hasil dari upaya pengendalian harga bahan makanan.
Meski demikian, ia mengakui ada harga bahan pangan yang masih mahal seperti jagung untuk pakan ternak sehingga ikut mempengaruhi harga daging dan telur ayam ras.
Untuk keseluruhan tahun, Darmin memastikan adanya upaya optimal untuk stabilisasi harga bahan makanan agar inflasi tidak melebihi target pada akhir 2019 yaitu 3,5 persen.
"Tentu saja kalau pangan kita kendalikan, hasilnya bisa lumayan bagus. Itu konsisten dengan pencapaian inflasi tiga tahun berturut-turut yang bisa masuk range,'" katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen yang disumbangkan oleh kenaikan harga ikan segar, beras dan sayur-sayuran.
Komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, tarif sewa rumah, tarif angkutan udara, telur ayam ras, rokok kretek filter dan emas perhiasan.
Namun, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga dalam periode ini yaitu cabai merah, bensin, tarif kereta api, bayam dan kacang panjang.
Inflasi Januari 2019 juga relatif rendah dibandingkan periode sama dalam dua tahun terakhir, yaitu Januari 2018 sebesar 0,62 persen dan Januari 2017 sebesar 0,97 persen.
Baca juga: BPS: kenaikan harga ikan segar picu inflasi Januari
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: