Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta agar menguras bak air yang ada di sekolah menjelang libur akhir pekan atau libur panjang guna mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti sebagai hewan penular penyakit demam berdarah.

Menkes Nila Moeloek dalam keterangannya di kantor Kemenkes Jakarta, Jumat, menyarankan hal tersebut karena melihat data penderita penyakit demam berdarah lebih banyak dialami oleh anak-anak.

"Kita lihat data banyak anak-anak yang terkena. Ini di sekolah masih banyak gunakan bak air, ini sering sekali seperti hari ini Jumat, besok ngga sekolah, itu baknya berisi air tergenang, air bersih, jentik nyamuk itu akan ada di sana," kata Nila.

Oleh karena itu penting menurutnya untuk mengosongkan air yang ada di kamar mandi sekolah menjelang hari libur agar tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penular demam berdarah.

Nila menekankan pengendalian dan pencegahan penyakit demam berdarah melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan menurunkan populasi nyamuk. Dengan begitu diharapkan tidak ada manusia yang digigit nyamuk dan tertular virus demam berdarah.

Menkes juga meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah agar tidak ada sarang nyamuk. Menkes Nila meningatkan masyarakat untuk menguras air yang tergenang agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Nila memberikan perhatian pada tanaman-tanaman yang bisa menyimpan air di sela-sela dahannya apabila terguyur air hujan, seperti tanaman pisang kipas. Selain itu juga memerhatikan tanaman yang ditaruh di vas dengan berisi air agar tidak terdapat jentik-jentik nyamuk.

Data terbaru kasus DBD di seluruh Indonesia per tanggal 1 Februari 2019 sudah mencapai 15.132 orang. Dari kasus tersebut terdapat kematian akibat kasus DBD sebanyak 145 jiwa.

Baca juga: Menkes kepada ilmuwan: temukan vaksin DBD yang cocok
Baca juga: Menkes: peran masyarakat lebih besar mengurangi DBD