Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 8.000 mahasiswa yang berasal dari 101 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama enam bulan di 113 BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2019.

“PMMB yang digagas Kementerian BUMN ini merupakan salah satu upaya Pemerintah menghadapi era globalisasi yang menuntut mahasiswa mampu berkompetisi tidak hanya di dalam negeri tapi juga pada skala internasional,” kata Deputi Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra Samal kepada Antara, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, program ini sekaligus menjadi langkah nyata link and match kurikulum PTN/PTS dengan kebutuhan industri yang telah lama diinisiasi dan diharapkan menjawab gap yang selama ini masih terjadi di lapangan.

Waktu pelaksanaan PMMB minimal enam bulan dan programnya diakui sebagai bagian dari SKS mahasiswa di kampus masing-masing.

“Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja yang nyata di dunia industri, mendapatkan sertifikat kompetensi, dan atau sertifikat industri, mendapatkan uang saku, serta memiliki kesempatan pertama jika ada program perekrutan di BUMN,” kata Hambra.

PMMB diharapkan menjadi langkah strategi meningkatkan kualitas lulusan PTN/PTS dengan terjun langsung di industri untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di lingkungan pendidikan.

PMMB pertama kali dilakukan pada 20 Mei 2018 dan telah menyerap 1.687 mahasiswa dari 28 PTN/S yang magang di 40 BUMN.

Pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 8.000 peserta magang yang akan dilaksanakan dalam 2 batch di mana pada batch-1 BUMN telah membuka 4.280 posisi di 113 BUMN.

“Program magang ini mendapat dukungan Kemenristekdikti dengan kesepakatan untuk menyempurnakan kurikulum dan menjadi bagian dari pemenuhan SKS di perguruan tinggi negeri maupun swasta,” kata Hambra.

Kementerian BUMN pun menargetkan jumlah mahasiswa magang di akhir tahun 2020 sudah mencapai 20.000 dan tersebar di 143 BUMN di seluruh Nusantara.

Baca juga: Menteri BUMN minta generasi milenial peduli lingkungan