Wapres Jamin 2008 Pemerintahan Tetap Jalan
2 Oktober 2007 18:54 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, menjamin pada tahun 2008 pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-M. Jusuf Kalla (SBY-JK) akan tetap bisa jalan meskipun sudah menjelang pemilu.
"Saya yakinkan dan jamin tahun 2008 pemerintahan tetap akan jalan," kata Wapres Kalla seusai berbuka puasa bersama para anggota fraksi DPR-RI di Jakarta, Selasa.
Buka puasa bersama tersebut diselenggarakan oleh Fraksi Golkar dan dihadiri antara lain Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso, Syarif Hasan (F-PD),Zulkifli Hasan (F-PAN), Effendy Choirie (F-PKB), dan Tjahyo Kumolo (F-PDIP).
Pernyataan Wapres tersebut diungkapkan ketika ditanyakan soal kekhawatiran pemerintahan tak jalan pada 2008 karena mendekati pemilu 2009. Wapres menjamin pemerintahan tetap berjalan normal karena dari 35 anggota kabinet hanya empat yang menjadi pimpinan parpol.
"Jadi tidak benar anggapan tahun 2008 nanti kabinet tak bisa bekerja. Ini kan sama waktu Presiden Ibu Megawati dulu," kata Wapres.
Wapres menjelaskan bahwa sistem politik Indonesia bukan parlementer dimana semua anggota kabinet harus menjadi anggota parlemen. Sistem yang ada adalah presidensial sehingga menteri tidak harus berkampanye.
"Dari 35 anggota kabinet, hanya empat yang pimpinan partai lainnya profesional termasuk yang dari partai," kata Wapres.
Wapres menyebutkan Mensesneg Hatta Radjasa juga profesional karena telah "diwakafkan" oleh partainya. Hal yang sama juga terhadap Mendiknas Bambang Sudibyo.
Dengan demikian tambahnya tidak akan menghambat jalannya pemerintahan.
Menurut Wapres dari pengalaman pilpres 2004 lalu, maka waktu efektif yang dibutuhkan para pasangan calon capres-cawapres hanya tiga bulan.
"Pengalaman 2004 lalu semua pasangan calon hanya perlu waktu tiga bulan, jadi bulan April nanti baru mulai, dan dapat pasangannya baru Mei-juni. Jadi tak butuh waktu banyak," kata Wapres.
Karena itulah, tambahnya tidak perlu jauh-jauh hari menonjolkan diri (mencalonkan) karena justru nanti akan dicari-cari kesalahannya.
"Negeri ini akan hiruk pikuk dan habis waktu kalau saya dan pak SBY ikut-ikutan (mencalonkan diri) sekarang," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: