Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan pembangunan 58.000 rumah warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa pada Juli-Agustus 2018 bisa tuntas dua bulan lagi, sekitar April 2019.

"Target kita dua bulan harus selesai 58.000 unit rumah dari total 73.000 rumah rusak berat," kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman NTB I Gusti Bagus Sugihartha di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan pembangunan 58.000 rumah tersebut melibatkan ribuan pengusaha yang tergabung dalam organisasi seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Real Estate Indonesia (REI), Gabungan Pengusaha Indonesia (Gapensi), dan Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo).

"Mereka ini akan bekerja bersama ribuan tenaga fasilitator yang diterjunkan pemerintah," ujar Sugihartha.

Sugihartha optimistis pembangunan rumah warga yang rusak berat akibat gempa bisa selesai sesuai target karena pemerintah sudah menambah jumlah fasilitator pendamping pembangunan rumah yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TNI, Polri dan masyarakat sipil.

"Dengan adanya tambahan 1.523 tenag fasilitator dari unsur TNI/Polri dan masyarakat melalui Kementerian PUPR kita optimis," katanya.

Menurut data Pemerintah Provinsi NTB saat ini sudah terbentuk hingga 1.979 Kelompok Masyarakat (Pokmas) untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak berat akibat gempa dan ada 1.802 Pokmas yang memiliki Surat Keputusan Bupati/Wali Kota.

Dari jumlah itu, ada 1.398 Pokmas untuk rekonstruksi rumah rusak berat yang sudah memiliki rekening dan 540 Pokmas untuk rekonstruksi rumah rusak berat yang rekeningnya sudah terisi bantuan dana.

Menurut data pemerintah di Sumbawa, rekening 159.051 kepala keluarga sudah terisi dana bantuan perbaikan rumah yang terdiri atas rekening 50.700 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat, 25.296 kepala keluarga yang rumahnya rusak sedang, dan 83.055 kepala keluarga yang rumahnya rusak ringan menurut surat keputusan kepala daerah.

Di Lombok Barat, rekening 99.898 kepala keluarga sudah terisi bantuan dana perbaikan rumah yang terdiri atas 37.783 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat, 12.818 kepala keluarga yang rumahnya rusak sedang, dan 49.297 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat.

Sementara rumah tahan gempa yang sudah selesai dibangun dan sedang dalam proses pembangunan berjumlah 5.413 unit, dan warga yang sudah memilih jenis rumah tahan gempa jumlahnya 21.558 dengan rincian 4.378 memilih Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), 8.732 memilih Rumah Instan Kayu (Rika), 7.969 memilik Rumah Instan Konvensional (Riko), 64 memilih Rumah Cetak Raswari Indonesia (RCI), dan 415 memilih Rumah Instan Struktur Baja (Risba).

Baca juga:
2.289 tenaga fasilitator dukung percepatan rekonstruksi NTB
Pemerintah bangun 100 rumah tahan gempa per hari di NTB