Pemerintah mulai sewa satelit untuk internet cepat
30 Januari 2019 16:36 WIB
Penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dengan operator satelit telekomunikasi di Jakarta, Rabu (30/1/2019). (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika menandatangani perjanjian kerja sama dengan lima operator untuk penyediaan kapasitas satelit yang dapat menyediakan internet cepat.
"Untuk menjawab kebutuhan internet cepat," kata Direktur Umum BAKTI Anang Latif saat acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu.
Setelah melalui proses lelang, lima perusahaan terpilih untuk kerja sama penyediaan kapasitas satelit sebesar 21 Gbps, yaitu PT Aplikasinusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara dan PT Telekomunikasi Indonesia.
Kerja sama senilai Rp7,5 triliun selama lima tahun, 2019-2024, ini dilakukan sambil menunggu konstruksi satelit multifungsi pemerintah selesai pada 2023. Pemerintah menyewa satelit yang berada di atas wilayah Indonesia untuk menjawab kebutuhan internet cepat sehingga masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) tidak perlu menunggu hingga 2023.
"Pertengahan 2019 bisa menggelar internet cepat di Indonesia," kata Anang.
Penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini juga dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi) dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal).
Pemerintah berupaya membuat internet cepat merata hingga ke daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) agar penduduk di wilayah tersebut dapat merasakan internet yang sama cepatnya dengan akses di Jakarta atau ibu kota lainnya. Untuk mendukung program tersebut, Kementerian Kominfo membangun tulang punggung infrastruktur jaringan Palapa Ring yang menggelar kabel serat optik di darat maupun di dalam laut.
Bersamaan dengan Palapa Ring, pemerintah juga menyiapkan satelit untuk daerah yang tidak terjangkau oleh kabel serat optik karena alasan geografis maupun biaya yang mahal.
Melalui sewa kapasitas satelit ini BAKTI menargetkan dapat menjangkau 10.000 titik di daerah terdepan, tertinggal dan terluar.
Baca juga: Jangkau wilayah terpencil, Menkeu-Menkominfo uji coba proyek Palapa Ring Tengah
Baca juga: Menkominfo sebut Indonesia merdeka internet 2020
Baca juga: BAKTI: Jaringan internet percepat inklusi keuangan
"Untuk menjawab kebutuhan internet cepat," kata Direktur Umum BAKTI Anang Latif saat acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu.
Setelah melalui proses lelang, lima perusahaan terpilih untuk kerja sama penyediaan kapasitas satelit sebesar 21 Gbps, yaitu PT Aplikasinusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara dan PT Telekomunikasi Indonesia.
Kerja sama senilai Rp7,5 triliun selama lima tahun, 2019-2024, ini dilakukan sambil menunggu konstruksi satelit multifungsi pemerintah selesai pada 2023. Pemerintah menyewa satelit yang berada di atas wilayah Indonesia untuk menjawab kebutuhan internet cepat sehingga masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) tidak perlu menunggu hingga 2023.
"Pertengahan 2019 bisa menggelar internet cepat di Indonesia," kata Anang.
Penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini juga dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi) dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal).
Pemerintah berupaya membuat internet cepat merata hingga ke daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) agar penduduk di wilayah tersebut dapat merasakan internet yang sama cepatnya dengan akses di Jakarta atau ibu kota lainnya. Untuk mendukung program tersebut, Kementerian Kominfo membangun tulang punggung infrastruktur jaringan Palapa Ring yang menggelar kabel serat optik di darat maupun di dalam laut.
Bersamaan dengan Palapa Ring, pemerintah juga menyiapkan satelit untuk daerah yang tidak terjangkau oleh kabel serat optik karena alasan geografis maupun biaya yang mahal.
Melalui sewa kapasitas satelit ini BAKTI menargetkan dapat menjangkau 10.000 titik di daerah terdepan, tertinggal dan terluar.
Baca juga: Jangkau wilayah terpencil, Menkeu-Menkominfo uji coba proyek Palapa Ring Tengah
Baca juga: Menkominfo sebut Indonesia merdeka internet 2020
Baca juga: BAKTI: Jaringan internet percepat inklusi keuangan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: