Cimahi (ANTARA News) - Seorang TKW yang pergi bekerja ke Saudi Arabia, sejak 2001 lalu Sulaeha bin Syambas (28) diduga hilang karena sejak 2002 tidak pernah memberi kabar kepada pihak keluarganya di Cimahi. Saat ditemui di kediaman Sulaeha di Pojok RT 02/12 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ibu kandung Sulaeha, Ny Khadijah (50) kepada ANTARA, Selasa, menuturkan pihaknya sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan Suleha sejak pertengahan 2002. "Sulaeha pergi bekerja ke Arab melalui sebuah penyalur di Bogor, dia meninggalkan tiga orang anak yang masih bersekolah. Sejak kepergiannya itu baru dua kali mengirimkan surat dan mengirim uang sebanyak 650 dolar AS," lirih Khadijah. Dikatakan, awal kepergiannya untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT), Sulaeha ditemani seorang tetangganya Sulastri (29), dan setelah bekerja selama dua tahun Sulastri pulang ke kampung halaman sementara Sulaeha malah tidak ada kabar beritanya. Alamat terakhir yang diterima melalui surat yang sempat dikirimkannya, Sulaeha bekerja di kawasan Al-Taif Hawiya bekerja pada majikannya, Abdul Ghani Syarif. Dibenarkan Khadijah berdasar informasi terakhir melalui telepon, Sulaeha bekerja secara ilegal sejak habis masa kerja kontraknya, dan terakhir anaknya itu bergabung bersama kelompok TKW asal Kabupaten Cianjur di sebuah kawasan tempat umroh (Makkah). Sulaeha pergi menjadi TKW pada 2001 melalui PJTKI bernama PT Amira dengan alamat terakhir di Ciangsana, Cikeas Parung Bogor No.9, dan keberangkatannya itu dibantu seorang kerabatnya warga Cibeber Cimahi. Demi mendidik, dan menafkahi tiga orang anak yang ditinggal Sulaeha, Agus (14) Devi (10), dan Lia (7), Khadijah kini terpaksa menjadi seorang ayah sekaligus ibu bagi ketiga orang bocah itu dengan bekerja menjadi PRT pada seorang tetangganya. "Saya pernah mendatangi Pemkot Cimahi agar membantu serta mencarikan informasi keberadaan anak saya itu. Namun hingga kini belum ada kepastian," ucapnya.(*)