Penundaan bagasi berbayar berdampak ke operasional penerbangan
29 Januari 2019 22:49 WIB
Direktur Operasi Lion Air Daniel Putut memberikan keterangan kepada awak media terkait usulan penundaan bagasi berbayar oleh DPR di Jakarta, Selasa (29/1). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Operasi Lion Air Daniel Putut menilai adanya usulan dari DPR terkait penundaan pemberlakuan bagasi berbayar akan sangat berdampak kepada operasional penerbangan.
"Dengan perhitungan yang sudah kami lakukan sejak lama. Terus kemudian ada kebijakan baru. Tentunya nanti akan berdampak operasional," kata Daniel usai mengikuti Rapat Kerja Komisi V DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia menilai saat ini pihaknya tengah mengedukasi masyarakat dan mulai banyak penumpang yang memahami untuk membawa bagasi seperlunya sejak diberlakukannya kebijakan tersebut mulai 22 Januari lalu.
"Orang cenderung mulai tahu bawa bagasi enggak usah banyak-banyak kan. Kemudian antrean semakin ke sini semakin akan cepat karena orang enggak bawa bagasi," katanya.
Daniel menjelaskan penetapan bagasi berbayar merupakan hasil dari kajian dan perhitungan sejak lama, yakni adanya perubahan proses bisnis yang berbeda sejak 2010-2015 dan 2015 dan 2018.
Periode 2010 hingga 2015, dia memaparkan terjadi pertumbuhan penumpang hingga dua dijit, yaitu 13-15 persen, sementara mulai 2015 hingga 2018 adanya tren penurunan jumlah penumpang pesawat sekitar tujuh persen.
"Penurunan ini berpengaruh ke overhead cost, sementara kami harus membayar lessor pesawat dalam dolar dan sejak 2015 adanya penurunan nilai mata uang asing, kalau kita tidak melakukan perubahan 'business process' maka akan berdampak pada keberlanjutan industri penerbangan," katanya.
Daniel mengaku akan mengikuti apapun kebijakan pemerintah selama terciptanya keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan keberlanjutan industri penerbangan.
"Kalau kita itu sudah menjadi kebijakan dan sudah menjadi peraturan ya kita harus ikut dengan peraturan itu," katanya.
Dengan diterapkannya bagasi berbayar, dia menyebutkan tingkat keterisian masih di atas 70 persen.
"Sekarang lagi 'low season', memang pasti semua maskapai juga mengalami hal ini. Momennya kan ini momentum di 'low season' ini. Jadi tapi kami masih di atas 70 persen masih baik," katanya.
Baca juga: Citilink tetap jalankan sosialisasi bagasi berbayar meski DPR minta tunda
Baca juga: DPR minta pemerintah tunda pemberlakuan bagasi berbayar
"Dengan perhitungan yang sudah kami lakukan sejak lama. Terus kemudian ada kebijakan baru. Tentunya nanti akan berdampak operasional," kata Daniel usai mengikuti Rapat Kerja Komisi V DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia menilai saat ini pihaknya tengah mengedukasi masyarakat dan mulai banyak penumpang yang memahami untuk membawa bagasi seperlunya sejak diberlakukannya kebijakan tersebut mulai 22 Januari lalu.
"Orang cenderung mulai tahu bawa bagasi enggak usah banyak-banyak kan. Kemudian antrean semakin ke sini semakin akan cepat karena orang enggak bawa bagasi," katanya.
Daniel menjelaskan penetapan bagasi berbayar merupakan hasil dari kajian dan perhitungan sejak lama, yakni adanya perubahan proses bisnis yang berbeda sejak 2010-2015 dan 2015 dan 2018.
Periode 2010 hingga 2015, dia memaparkan terjadi pertumbuhan penumpang hingga dua dijit, yaitu 13-15 persen, sementara mulai 2015 hingga 2018 adanya tren penurunan jumlah penumpang pesawat sekitar tujuh persen.
"Penurunan ini berpengaruh ke overhead cost, sementara kami harus membayar lessor pesawat dalam dolar dan sejak 2015 adanya penurunan nilai mata uang asing, kalau kita tidak melakukan perubahan 'business process' maka akan berdampak pada keberlanjutan industri penerbangan," katanya.
Daniel mengaku akan mengikuti apapun kebijakan pemerintah selama terciptanya keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan keberlanjutan industri penerbangan.
"Kalau kita itu sudah menjadi kebijakan dan sudah menjadi peraturan ya kita harus ikut dengan peraturan itu," katanya.
Dengan diterapkannya bagasi berbayar, dia menyebutkan tingkat keterisian masih di atas 70 persen.
"Sekarang lagi 'low season', memang pasti semua maskapai juga mengalami hal ini. Momennya kan ini momentum di 'low season' ini. Jadi tapi kami masih di atas 70 persen masih baik," katanya.
Baca juga: Citilink tetap jalankan sosialisasi bagasi berbayar meski DPR minta tunda
Baca juga: DPR minta pemerintah tunda pemberlakuan bagasi berbayar
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: