Lima rumah di Balikpapan hangus akibat ledakan sumur bor
Petugas PMK mencoba memadamkan api yang membakar Kapal Tanker Self Propelled Oil Barge (SPOB) Srikandi di Jetty 3 Terminal BBM Banjarmasin di perairan Barito Kalimantan Selatan, Jumat (25/5/2018) dinihari. Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan BBM di Kalimantan Selatan, Pertamina Banjarmasin melakukan pengiriman BBM tambahan dari Terminal BBM Kotabaru sebanyak 2.700.000 liter Premium, 600.000 liter Pertamax dan 2.400.000 liter Pertalite dan produk solar sebanyak 3.700.000 liter dari Kilang Balikpapan, dan diperkirakan akan tiba pada Minggu (27/5/2018). (ANTARAFOTO/Herry Murdy Hermawan)
"Kejadiannya mulai pukul 18.30 WITA," kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Kalimantan Timur, Usman di lokasi kejadian.
Menurut Golan, satu dari beberapa tukang yang menggali sumur tersebut, ledakan terjadi sesaat setelah azan Maghrib berkumandang.
Api kemudian menyambar dinding rumah di RT 31, Jalan Manggar Damai tersebut.
Dinding yang terbuat dari kayu itu pun langsung terbakar menyala dan api terus membesar hingga kemudian menyebar ke rumah-rumah tetangga.
Tidak berselang lama, petugas pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi dan mulai menyemprotkan air memadamkan api.
Selain dari BPBD para petugas tersebut juga terlihat dari unit HSE Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Juga ada sejumlah petugas dari kepolisian dan TNI yang membantu mengamankan lokasi.
Ketika Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi tiba di lokasi kejadian pukul 21.00, api sudah berhasil dipadamkan.
"Tinggal pendinginan. Kami terus semprotkan air untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang tertinggal," kata Usman.
Berapa besar kerugian yang terjadi, katanya, masih dihitung. Sejauh ini diketahui tidak terdapat kerugian jiwa.
Usman menambahkan, petugas untuk sementara menutup sumur yang mengeluarkan gas tersebut dengan pasir.
"Penanganan lebih lanjut oleh mereka yang lebih kompeten hal sumur gas," katanya.
Karena itu tak lama berselang setelah Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi datang menjenguk warga yang terkena musibah tersebut, datang tim dari Health and Safety Environment (HSE) Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Tim beranggotakan 6 personel itu datang dengan peralatan lengkap.
Golan mengatakan, pengeboran sumur tersebut untuk mendapatkan air tanah. Pengeboran mulai dilakukan Sabtu (26/1). Pada hari Senin, pengeboran sudah mencapai kedalaman 40 meter dan sudah mendapatkan air.
"Yang keluar air dan pasir. Saat itu tidak ada yang khawatir karena sudah biasa begitu," cerita Golan.
Karena air yang keluar masih sedikit maka pengeboran masih diteruskan.
"Tapi sesaat kemudian setelah azan Maghrib, tiba-tiba saja ada ledakan dan kebakaran itu," kata Wiro, warga RT 31 yang turut membantu memadamkan kebakaran.
Sumber ledakan kemudian diketahui sebab ada gas yang keluar dari sumur dan terbakar.
Baca juga: Kebakaran landa Klandasan Ilir Balikpapan, 1.113 jiwa kehilangan tempat tinggal
Baca juga: Sembilan rumah hangus terbakar di Balikpapan
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019