Dokter hewan periksa kesehatan singa koleksi Taman Rimba Jambi
28 Januari 2019 18:01 WIB
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dewasa berada di dalam kandang Kebun Binatang Taman Rimba, Jambi, Jumat (14/12/2018). Menurut pengelola kebun binatang, pihaknya hanya memiliki dua harimau Sumatera betina tanpa pejantan selama lebih dari lima tahun sehingga menghambat program pembiakan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.
Jamb (ANTARA News) - Tim dokter hewan memeriksa kesehatan satwa singa (penthera leo) yang menjadi koleksi Taman Rimba, Jambi setelah kasus kematian beruntun dua ekor satwa di kebun binatang tersebut.
"Saat dilakukan pemeriksaan kondisi singa setelah dibius belum pingsan dan sementara ini kami belum bisa mengambil sampel untuk pengecekan di labor," kata drh Bowo yang menangani pemeriksaan di Taman Rimba Jambi, Senin.
Singa yang diperiksa kesehatan tersebut bernama Cinta berusia 11 tahun. Dia dibius sekitar pukul 12.00 WIB.
Namun hingga pukul 14.00 WIB singa tersebut belum juga pingsan sehingga menyulitkan tim untuk mengambil sampel.
Rencananya tim dokter akan mengambil sampel untuk mengetahui kondisi kesehatan singa betina itu.
Namun karena kondisi awal Cinta yang memiliki berat badan sekitar 100 kilogram sudah mulai waspada dan stres saat kunjungan Sekda Provinsi Jambi dan rombongan karena terlalu ramai.
"Dosis yang kita berikan sesuai standar. Namun karena kondisi awal sudah waspada, sehingga reaksi bius tidak cepat," katanya.
Namun demikian Bowo menjelaskan, kondisi fisik Cinta masih sehat. Hal itu diketahui dari gerak tubuhnya jika ada orang mendekat ia mulai beraksi.
Sementara itu, untuk harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) direncakan akan dilakukan pemeriksaan pada bulan depan.
"Untuk harimau belum hari ini. Karena baru kemarin dicek kesehatannya. Hari ini khusus memeriksa singa saja," katanya.
Sebelumnya, dua ekor satwa koleksi kebun binatang Taman Rimba Jambi, yakni harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) dan singa (panthera leo) mati karena sakit. Keduanya mati hampir berbarengan atau hanya selisih sepekan.
Harimau sumatera betina tersebut bernama Ayu berusia delapan tahun yang mati Sabtu (26/1) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Satwa yang dikenal dengan julukan raja rimba itu, diketahui mati akibat menderita penyakit paru-paru basah (pneumonia) setelah dilakukan bedah bangkai oleh tim medis dokter hewan.
Sedangkan Singa jantan dewasa yang bernama Hori yang kandang display bersebelahan dengan kandang Harimau sumatera itu lebih dulu mati atau sepekan yang lalu, Sabtu (19/1).
Singa jantan dewasa yang sekitar dua tahun telah menghuni kebun binatang kebanggan masyarakat Jambi itu, diketahui mati juga akibat sakit gagal jantung.
Setelah kematian beruntun dua ekor satwa ikonik itu, saat ini Taman Rimba Jambi masih menyisakan satu ekor harimau Sumatera, yakni Uni (induk Ayu) dan singa betina bernama Cinta yang sebelumnya didatangkan dari Taman Satwa Siantar, Sumatera Utara.
Baca juga: Harimau dan singa di Taman Rimba Jambi mati
Baca juga: Kronologis kematian singa dan harimau di Jambi
"Saat dilakukan pemeriksaan kondisi singa setelah dibius belum pingsan dan sementara ini kami belum bisa mengambil sampel untuk pengecekan di labor," kata drh Bowo yang menangani pemeriksaan di Taman Rimba Jambi, Senin.
Singa yang diperiksa kesehatan tersebut bernama Cinta berusia 11 tahun. Dia dibius sekitar pukul 12.00 WIB.
Namun hingga pukul 14.00 WIB singa tersebut belum juga pingsan sehingga menyulitkan tim untuk mengambil sampel.
Rencananya tim dokter akan mengambil sampel untuk mengetahui kondisi kesehatan singa betina itu.
Namun karena kondisi awal Cinta yang memiliki berat badan sekitar 100 kilogram sudah mulai waspada dan stres saat kunjungan Sekda Provinsi Jambi dan rombongan karena terlalu ramai.
"Dosis yang kita berikan sesuai standar. Namun karena kondisi awal sudah waspada, sehingga reaksi bius tidak cepat," katanya.
Namun demikian Bowo menjelaskan, kondisi fisik Cinta masih sehat. Hal itu diketahui dari gerak tubuhnya jika ada orang mendekat ia mulai beraksi.
Sementara itu, untuk harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) direncakan akan dilakukan pemeriksaan pada bulan depan.
"Untuk harimau belum hari ini. Karena baru kemarin dicek kesehatannya. Hari ini khusus memeriksa singa saja," katanya.
Sebelumnya, dua ekor satwa koleksi kebun binatang Taman Rimba Jambi, yakni harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) dan singa (panthera leo) mati karena sakit. Keduanya mati hampir berbarengan atau hanya selisih sepekan.
Harimau sumatera betina tersebut bernama Ayu berusia delapan tahun yang mati Sabtu (26/1) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Satwa yang dikenal dengan julukan raja rimba itu, diketahui mati akibat menderita penyakit paru-paru basah (pneumonia) setelah dilakukan bedah bangkai oleh tim medis dokter hewan.
Sedangkan Singa jantan dewasa yang bernama Hori yang kandang display bersebelahan dengan kandang Harimau sumatera itu lebih dulu mati atau sepekan yang lalu, Sabtu (19/1).
Singa jantan dewasa yang sekitar dua tahun telah menghuni kebun binatang kebanggan masyarakat Jambi itu, diketahui mati juga akibat sakit gagal jantung.
Setelah kematian beruntun dua ekor satwa ikonik itu, saat ini Taman Rimba Jambi masih menyisakan satu ekor harimau Sumatera, yakni Uni (induk Ayu) dan singa betina bernama Cinta yang sebelumnya didatangkan dari Taman Satwa Siantar, Sumatera Utara.
Baca juga: Harimau dan singa di Taman Rimba Jambi mati
Baca juga: Kronologis kematian singa dan harimau di Jambi
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: