Liga Inggris
Tersingkir dari Piala FA, Spurs prioritaskan Liga Inggris dan Champions
28 Januari 2019 10:47 WIB
Ekspresi pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, saat mendampingi timnya menghadapi Inter Milan dalam laga penyisihan Grup B Liga Champions di Stadion Wembley, London, Inggris, Rabu (28/11/2018) setempat. (uefa.com)
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino selalu menegaskan bahwa prioritasnya adalah Liga Premier Inggris dan Liga Champions sehingga kekalahan 0-2 dari Crystal Palace pada laga tandang putaran keempat Piala FA bukanlah sebuah kejutan.
Spurs masih berharap untuk pindah ke stadion baru mereka pada musim ini, tetapi mereka tidak ingin di markas baru musim depan tanpa berpartisipasi dalam kompetisi elite Eropa.
Stadion anyar Tottenham tersebut menelan biaya sebesar satu miliar poundsterling (sekitar Rp18,5 triliun) dengan kapasitas 62.000 kursi.
Klub London Utara itu saat ini terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara Liverpool menjelang pertandingan kandang pada Rabu (30/1) melawan Watford. Namun, Spurs harus lebih waspada posisinya terancam karena mereka hanya punya selisih tujuh poin dari posisi kelima, Arsenal dalam perebutan tempat Liga Champions.
Mereka juga menghadapi ujian keras bulan depan melawan pemimpin Bundesliga Borussia Dortmund di babak 16 besar Liga Champions dan harus melaluinya tanpa Harry Kane dan Dele Alli hingga Maret.
Spurs terakhir kali memenangkan trofi sejak Piala Liga 2008, tetapi Pochettino mengatakan untuk jangan hanya fokus untuk meraih trofi.
“Orang-orang berharap kami bisa memenangkan sejumlah trofi. Tetapi realistis saja, kami melakukannya dengan sangat baik,” kata Pochettino yang dilansir Reuters pada Senin (27/01).
“Untuk memenangkan gelar di Inggris seperti Piala FA atau Piala Carabao (Liga) membutuhkan keberuntungan, tidak hanya tentang kualitas dalam skuat anda.“
"Kami akan berdebat bahwa memenangkan trofi akan membantu klub. Saya tidak setuju dengan itu. Memenangkan trofi hanya akan membangun ego anda,” tambah pelatih asal Argentina berusia 46 tahun itu, yang belum memenangkan trofi bersama Spurs atau bahkan dalam karier kepelatihannya.
“Kenyataan terpentingnya adalah secara konsisten berada di empat besar dan bermain di Liga Champions. Itu akan membantu klub untuk mencapai langkah terakhir."
“Sekarang target realistisnya adalah berusaha untuk tetap di empat besar, mencoba mendekat dengan Manchester City dan Liverpool serta mengecil jarak."
"Kami juga harus mengalahkan Dortmund dan lolos ke putaran selanjutnya Liga Champions,“ tambahnya.
Baca juga: Tanpa Kane, Tottenham kini harus ditinggal Dele Alli
Spurs masih berharap untuk pindah ke stadion baru mereka pada musim ini, tetapi mereka tidak ingin di markas baru musim depan tanpa berpartisipasi dalam kompetisi elite Eropa.
Stadion anyar Tottenham tersebut menelan biaya sebesar satu miliar poundsterling (sekitar Rp18,5 triliun) dengan kapasitas 62.000 kursi.
Klub London Utara itu saat ini terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara Liverpool menjelang pertandingan kandang pada Rabu (30/1) melawan Watford. Namun, Spurs harus lebih waspada posisinya terancam karena mereka hanya punya selisih tujuh poin dari posisi kelima, Arsenal dalam perebutan tempat Liga Champions.
Mereka juga menghadapi ujian keras bulan depan melawan pemimpin Bundesliga Borussia Dortmund di babak 16 besar Liga Champions dan harus melaluinya tanpa Harry Kane dan Dele Alli hingga Maret.
Spurs terakhir kali memenangkan trofi sejak Piala Liga 2008, tetapi Pochettino mengatakan untuk jangan hanya fokus untuk meraih trofi.
“Orang-orang berharap kami bisa memenangkan sejumlah trofi. Tetapi realistis saja, kami melakukannya dengan sangat baik,” kata Pochettino yang dilansir Reuters pada Senin (27/01).
“Untuk memenangkan gelar di Inggris seperti Piala FA atau Piala Carabao (Liga) membutuhkan keberuntungan, tidak hanya tentang kualitas dalam skuat anda.“
"Kami akan berdebat bahwa memenangkan trofi akan membantu klub. Saya tidak setuju dengan itu. Memenangkan trofi hanya akan membangun ego anda,” tambah pelatih asal Argentina berusia 46 tahun itu, yang belum memenangkan trofi bersama Spurs atau bahkan dalam karier kepelatihannya.
“Kenyataan terpentingnya adalah secara konsisten berada di empat besar dan bermain di Liga Champions. Itu akan membantu klub untuk mencapai langkah terakhir."
“Sekarang target realistisnya adalah berusaha untuk tetap di empat besar, mencoba mendekat dengan Manchester City dan Liverpool serta mengecil jarak."
"Kami juga harus mengalahkan Dortmund dan lolos ke putaran selanjutnya Liga Champions,“ tambahnya.
Baca juga: Tanpa Kane, Tottenham kini harus ditinggal Dele Alli
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: