Makassar, (ANTARA News) - Karantina Tahfidz Nasional (KTN) Darul Istiqomah siap mendukung dan mewujudkan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan untuk "satu desa satu hafidz" di daerah tersebut.
"Kita bersedia membantu Pemprov Sulawesi-Selatan guna mewujudkan program 'satu desa satu hafidz', dengan cara cukup dua hari sudah bisa membaca Al-Quran," kata Direktur KTN Darul Istiqomah Muthahir Arif, pada acara wisuda hafal Al Quran 30 juz Angkatan I di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya fokus sebagai lumbung pertahanan umat Islam di mana Al-Quran sebagai sumber inspirasi.
"Cukup enam bulan mereka sudah bisa menghafal Al Quran 30 juz, bahkan tahun lalu kami mencanangkan program yang spektakuler dalam menghafal Al Quran 30 juz dalam waktu sebulan," ujarnya.
Program itu, katanya, didukung oleh metode yang terbaru dengan menggunakan Al Quran khusus, yaitu Al Quran Yadain dengan metode terjemah per kata.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, sebelumnya pemprov sudah memiliki program, yakni mengaji 15 menit per hari.
"Pesan saya kepada adik-adik, anak-anakku teruslah dan terus 'murojaah' hafalannya karena lebih sulit mempertahankan daripada menghafalnya" kata Andi Sudirman.
Pada acara wisudan dan tamatan itu juga hadir anggota DPR RI Tamsil Linrung.
Baca juga: Dedi Mulyadi gagas satu desa satu hafidz Al Quran
Baca juga: Indonesia dominasi lomba hafal Al Quran se-Asia
Baca juga: Wirda Mansur bagi tips hafal Al Quran sejak dini
Darul Istiqomah siap bantu wujudkan program "satu desa satu hafidz" di Sulsel
27 Januari 2019 23:53 WIB
ACT dan RQV selenggrakan wisuda perdana 10 santri penghafal 30 juz Al Quran pada 2 Juni 2018 di Jakarta. (ANTARA News/istimewa)
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: