Bulu tangkis
Manajer Carolina Marin sebut masalah lutut atletnya
27 Januari 2019 20:42 WIB
Pebulu tangkis Spanyol Carolina Marin (kiri) menangis usai cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan melawan pebulu tangkis India Saina Nehwal (kanan) dalam final tunggal putri Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). Saina Nehwal menjadi juara setelah lawannya asal Spanyol Carolina Marin mundur akibat cedera pada skor 4-10 di set pertama. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)
Jakarta (ANTARA News) - Manajer atlet bulu tangkis tunggal putri Spanyol Carolina Marin, Ignacio Paramio, menyebut atletnya mengalami cedera pada lutut kanan pada pertandingan final Indonesia Masters 2019 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
"Setelah pertandingan tadi, Marin akan langsung terbang ke Spanyol dan tiba di sana pada Senin (28/1) pagi. Kami akan langsung membawanya ke rumah sakit setelah dia tiba," kata Ignacio kepada media di Jakarta.
Carolina Marin terpaksa mundur pada pertandingan final turnamen tingkat Super 500 itu ketika menghadapi pemain India Saina Nehwal dengan kedudukan 10-4 pada gim pertama.
"Kami belum dapat memastikan seberapa parah cederanya. Tapi, fisioterapis kami mengatakan tidak terlalu parah karena Marin sempat melanjutkan pertandingan," kata Ignacio.
Sang manajer itu juga mengatakan Marin tidak merasakan kondisi cedera ataupun sakit sebelum pertandingan final berhadiah total 350 ribu dolar AS itu.
Sebelumnya, Saina Nehwal mengatakan tidak gembira dengan kemenangannya atas Marin karena lawannya itu harus mengalami cedera pada lutut kanannya.
"Tentu tidak menyenangkan melihat situasi seperti tadi. Itu terasa menyakitkan. Sebagai orang yang pernah mengalami cedera dua hingga tiga tahun, saya melihat kejadian tadi seperti benar-benar menyakitkan bagi saya," kata Saina.
Pemain India peringkat sembilan dunia itu mengaku pernah merasakan sakit akibat cedera ketika harus menjalani operasi sebelum mengikuti Olimpiade Rio 2016.
"Saya tahu betapa sulitnya ketika seorang pemain yang mengalami cedera seperti itu. Memang, terkadang atlet sulit untuk mengendalikan kondisi fisiknya," kata Saina.
Baca juga: Marin cedera, gelar juara jatuh ke Saina Nehwal
"Setelah pertandingan tadi, Marin akan langsung terbang ke Spanyol dan tiba di sana pada Senin (28/1) pagi. Kami akan langsung membawanya ke rumah sakit setelah dia tiba," kata Ignacio kepada media di Jakarta.
Carolina Marin terpaksa mundur pada pertandingan final turnamen tingkat Super 500 itu ketika menghadapi pemain India Saina Nehwal dengan kedudukan 10-4 pada gim pertama.
"Kami belum dapat memastikan seberapa parah cederanya. Tapi, fisioterapis kami mengatakan tidak terlalu parah karena Marin sempat melanjutkan pertandingan," kata Ignacio.
Sang manajer itu juga mengatakan Marin tidak merasakan kondisi cedera ataupun sakit sebelum pertandingan final berhadiah total 350 ribu dolar AS itu.
Sebelumnya, Saina Nehwal mengatakan tidak gembira dengan kemenangannya atas Marin karena lawannya itu harus mengalami cedera pada lutut kanannya.
"Tentu tidak menyenangkan melihat situasi seperti tadi. Itu terasa menyakitkan. Sebagai orang yang pernah mengalami cedera dua hingga tiga tahun, saya melihat kejadian tadi seperti benar-benar menyakitkan bagi saya," kata Saina.
Pemain India peringkat sembilan dunia itu mengaku pernah merasakan sakit akibat cedera ketika harus menjalani operasi sebelum mengikuti Olimpiade Rio 2016.
"Saya tahu betapa sulitnya ketika seorang pemain yang mengalami cedera seperti itu. Memang, terkadang atlet sulit untuk mengendalikan kondisi fisiknya," kata Saina.
Baca juga: Marin cedera, gelar juara jatuh ke Saina Nehwal
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: