Jakarta (ANTARA News) - Korban angin puting beliung yang menerjang Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, meminta bantuan material bangunan dari pemerintah setempat.
"Wali Kota menjanjikan 700 personel untuk perbaikan, tapi bahan bangunan harus beli sendiri," kata Belinda (52), warga RT 12/03 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, saat ditemui Antara di rumahnya, Minggu.
Belinda mengatakan bahwa dia masih bisa mengandalkan anak-anaknya untuk memperbaiki rumah, namun tidak sanggup untuk membeli material bangunan.
"Kami hidup saja prihatin begini, masak harus beli bahan bangunan sendiri? Kalau tenaga masih ada anak-anak saya," ujar Belinda yang atap rumahnya hancur akibat angin kencang pada Jumat (25/1).
Selain itu Belinda juga mengatakan bahwa dirinya belum menerima bantuan bahan makanan seperti beras dan semacamnya, dirinya mengaku hanya menerima bantuan makanan berupa nasi kotak.
"Saya hanya menerima nasi kotak sehari dua kali dari sudin," tambahnya.
Hal senada juga diutarakan Wibowo, salah satu warga RT 12/03 yang rumahnya turut diterjang puting beliung. Dia juga meminta bantuan bahan bangunan dan berharap bantuan tersebut dapat disalurkan secepatnya.
Sebelumnya angin kencang yang disertai hujan deras pada Jumat (25/1) dini hari telah merusak sejumlah rumah warga di Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Sebanyak 22 KK dengan total 68 orang telah terdampak oleh bencana tersebut.
Meski demikian kejadian ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka berat.
Berdasarkan pantauan Antara di lokasi, warga sudah kembali ke rumah masing-masing dengan kondisi atap rumah yang sebagian masih rusak dan diperbaiki seadanya.
Baca juga: Korban puting beliung di Tulungagung-Jatim mendapatkan bantuan material bangunan
Baca juga: Angin puting beliung terjang Indramayu
Korban puting beliung Koja minta bantuan material bangunan
27 Januari 2019 18:53 WIB
Bagian dalam salah satu rumah warga yang rusak diterjang angin kencang di Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. (Fianda Rassat/ANTARA News)
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: