Jakarta (ANTARA News) - Konglomerat yang termasuk jajaran orang terkaya di Indonesia dan pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, meninggal dunia karena faktor usia dan kesehatannya.

Mendiang Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada hari Sabtu, 26 Januari 2019, pukul 19.43 WIB pada usia hampir 98 tahun.

"Jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di Desa Marga Mulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 2 Februari 2019," kata Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Menurut Gandi, jenazah disemayamkan di rumah duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Para pelayat, lanjut Gandi, dapat menyampaikan belasungkawa pada Minggu (27/1) mulai pukul 19.00 WIB, setelah prosesi dari keluarga usai.

"Kami memohon pengertian dari para rekan, kerabat dan handai taulan," ujarnya.

Pihak keluarga meminta agar ucapan belasungkawa tidak dalam bentuk karangan bunga. Keluarga menyatakan ungkapan simpati dan tanda kasih akan didonasikan untuk membantu korban bencana alam.

Eka Tjipta dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian, daerah yang terletak di Republik Rakyat China.

Pada tahun 1931, bersama ibunya dia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk menyusul ayahnya yang terlebih dahulu migrasi.

Eka Tjipta berhasil membangun perusahaannya Sinar Mas Group yang bergerak di berbagai sektor bisnis, mulai properti, perkebunan, industri pengolahan, hingga keuangan.

Salah satu divisi operasionalisasi bisnis yang terkenal dari Sinar Mas Group adalah APP (Asia Pulp & Paper), yang menaungi perusahaan-perusahaan penghasil pulp dan kertas Sinar Mas.

Berdasarkan ensiklopedia dunia maya Wikipedia, APP yang beroperasi di seluruh Indonesia itu merupakan salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi sekitar 12 juta ton per tahun.

Baca juga: Pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja wafat