Persedian logistik korban longsor di Cibeber dijamin cukup
26 Januari 2019 16:37 WIB
Arsip foto - Jalan Longsor Sebuah truck melintas di jalan raya Leuwidamar yang longsor di Kec Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (23/1). Jalan tersebut longsor akibat hujan deras. (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)
Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten menjamin persedian logistik di lokasi pengungsian bencana longsor di Desa Gunungwangun, Kecamatan Cibeber relatif aman dan mencukupi.
"Persedian logistik di lokasi pengungsian tidak ada masalah dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Meski bencana sudah terjadi beberapa waktu lalu namun masyarakat masih tinggal di pengungsian yang didirikan BPBD.
Masyarakat tetap tinggal di pengungsian, sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
Kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, minuman, selimut, pakaian bekas juga kebutuhan lainnya.
"Kami mengutamakan persediaan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar guna mengurangi risiko kebencanaan," ujarnya.
Menurut dia, puluhan relawan, anggota TNI, Polri dan masyarakat setempat bekerja keras untuk membantu para korban longsor di Desa Gunungwangun yang berjumlah sebanyak 19 KK atau 71 jiwa.
Lokasi bencana longsor itu berdekatan dengan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terdampak longsor.
Karena itu, masyarakat memilih tinggal di pengungsian guna mencegah hal-hal yang membahayakan.
"Kami menetapkan warga tetap tinggal di pengungsian sampai dinyatakan aman," tambahnya.
Ia juga mengatakan, bantuan logistik juga terus mengalir guna meringankan beban warga yang terdampak longsor.
Bantuan logistik itu, selain dari pemerintah juga berasal dari BUMN dan perusahaan swasta serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Baca juga: 19 KK di Desa Gunungwangun mengungsi akibat terancam longsor
Baca juga: Banjir dan longsor di Sulawesi Selatan akibatkan 59 orang meninggal
"Persedian logistik di lokasi pengungsian tidak ada masalah dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Meski bencana sudah terjadi beberapa waktu lalu namun masyarakat masih tinggal di pengungsian yang didirikan BPBD.
Masyarakat tetap tinggal di pengungsian, sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
Kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, minuman, selimut, pakaian bekas juga kebutuhan lainnya.
"Kami mengutamakan persediaan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar guna mengurangi risiko kebencanaan," ujarnya.
Menurut dia, puluhan relawan, anggota TNI, Polri dan masyarakat setempat bekerja keras untuk membantu para korban longsor di Desa Gunungwangun yang berjumlah sebanyak 19 KK atau 71 jiwa.
Lokasi bencana longsor itu berdekatan dengan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terdampak longsor.
Karena itu, masyarakat memilih tinggal di pengungsian guna mencegah hal-hal yang membahayakan.
"Kami menetapkan warga tetap tinggal di pengungsian sampai dinyatakan aman," tambahnya.
Ia juga mengatakan, bantuan logistik juga terus mengalir guna meringankan beban warga yang terdampak longsor.
Bantuan logistik itu, selain dari pemerintah juga berasal dari BUMN dan perusahaan swasta serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Baca juga: 19 KK di Desa Gunungwangun mengungsi akibat terancam longsor
Baca juga: Banjir dan longsor di Sulawesi Selatan akibatkan 59 orang meninggal
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: