Metropolitan
Menhub Budi Karya kumpulkan 100 ustadz bahas bahaya berita hoaks
26 Januari 2019 09:53 WIB
Ketua Dewan Pembina Masyarakat Cinta Masjid (MCM) yang juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kelima kiri) berfoto bersama para ustadz dan pengurus masjid di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jakarta, Jumat (25/1/2019). (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Masyarakat Cinta Masjid (MCM), Budi Karya Sumadi akan mengumpulkan 100 ustadz perwakilan dari 100 masjid di Jakarta untuk berdialog dan bersilaturahmi.
Salah satu yang dibahas dalam dialog tersebut adalah mengenai bahaya berita hoaks atau berita bohong, demikian siaran pers yang diterima Antara, Jakarta, Sabtu.
"Selain silaturahmi, kami juga membahas upaya menangkal hoaks yang mengatasnamakan masjid, mereka adalah penumpang gelap yang menggunakan masjid untuk tujuan politis," ujar Budi Karya di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jakarta, Jumat (25/1).
Menteri Perhubungan ini juga mengajak masyarakat muslim untuk aktif meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif.
Sebab, lanjut dia, masjid cukup riskan disalahgunakan untuk menebar kebencian memasuki tahun politik saat ini sehingga berpotensi menghilangkan fungsi sebagai sarana ibadah dan silaturahmi.
"Islam harus mencitrakan bahwa masjid di manapun harus bersih dan sejuk. Kalau masjidnya kotor, kesannya masyarakatnya ikutan kotor. Kalau masjidnya tidak sejuk maka mereka akan tidak ikut sejuk juga," kata Budi.
Dia berharap agar masjid-masjid di Indonesia terlepas dari campur tangan kegiatan politik yang memecah belah.
"Ingin mengembalikan masjid sebagai layaknya rumah ibadah. Masjid harus bisa mencerdaskan sehingga bisa menjadi filter agar tidak memecah belah umat," kata Menhub Budi Karya.
Baca juga: Swing voters alumni SMA se-Jakarta beri dukungan Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: Menhub: Jadikan masjid tunjukkan citra Indonesi hebat
Salah satu yang dibahas dalam dialog tersebut adalah mengenai bahaya berita hoaks atau berita bohong, demikian siaran pers yang diterima Antara, Jakarta, Sabtu.
"Selain silaturahmi, kami juga membahas upaya menangkal hoaks yang mengatasnamakan masjid, mereka adalah penumpang gelap yang menggunakan masjid untuk tujuan politis," ujar Budi Karya di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jakarta, Jumat (25/1).
Menteri Perhubungan ini juga mengajak masyarakat muslim untuk aktif meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif.
Sebab, lanjut dia, masjid cukup riskan disalahgunakan untuk menebar kebencian memasuki tahun politik saat ini sehingga berpotensi menghilangkan fungsi sebagai sarana ibadah dan silaturahmi.
"Islam harus mencitrakan bahwa masjid di manapun harus bersih dan sejuk. Kalau masjidnya kotor, kesannya masyarakatnya ikutan kotor. Kalau masjidnya tidak sejuk maka mereka akan tidak ikut sejuk juga," kata Budi.
Dia berharap agar masjid-masjid di Indonesia terlepas dari campur tangan kegiatan politik yang memecah belah.
"Ingin mengembalikan masjid sebagai layaknya rumah ibadah. Masjid harus bisa mencerdaskan sehingga bisa menjadi filter agar tidak memecah belah umat," kata Menhub Budi Karya.
Baca juga: Swing voters alumni SMA se-Jakarta beri dukungan Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: Menhub: Jadikan masjid tunjukkan citra Indonesi hebat
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: