Jakarta (ANTARA News) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menargetkan kenaikan jumlah penumpang sebanyak tujuh persen atau menjadi 20.433.231 orang dari jumlah penumpang pada 2018 yang mencapai 19.183.580 penumpang.

"Targetnya naik tujuh persen dari 19,2 juta penumpang menjadi 20,4 juta penumpang," kata Executive Vice President KAI Daop 1 Jakarta R. Dadan Rudiansyah dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Dadan menjelaskan, demi mencapai target tersebut, pihaknya melakukan sejumlah upaya seperti meningkatkan okupansi penumpang kereta api dengan cara merubah jadwal keberangkatan kereta api juga memberhentikan kereta api di stasiun Bekasi, Karawang dan Cikampek khusus untuk KA Fajar Utama Yogya, Gajahwong, Sawunggalih Pagi, Sawunggalih Malam, Jaka Tingkir, Kutojaya Utara, Cirebon Ekspress.

KAI Daop 1 Jakarta juga akan menambah jumlah perjalanan kereta api. "Ada rute baru yang sedang kami godok, kemungkinan Februari ini akan disosialisasikan," katanya.

Dadan menambahkan, peningkatan penumpang juga akan didorong dengan penambahan rangkaian kereta menjadi 10 hingga 14 gerbong.

"KA bisnis yang segerbong berkapasitas 60 orang juga diubah jadi KA ekonomi premium berkapasitas 80 orang. Itu bisa menambah kapasitas penumpang," katanya.

KAI Daop 1 Jakarta memberangkatkan 19.183.580 penumpang KA yang terbagi dari 3.631.010 penumpang KA kelas Eksekutif ), 613.100 penumpang kelas Bisnis, 6.922.005 kelas Ekonomi, dan 8.017.465 KA lokal.

Jumlah tersebut naik sebesar 3,3 persen dari tahun 2017, yakni sebanyak 18.566.930 penumpang.

Sementara khusus KA Jarak Jauh (intercity), realisasi volume penumpang pada tahun 2018 yakni sebanyak 11.166.115 penumpang, meningkat 20 persen jika dibandingkan tahun 2017 yakni 9.302.017 penumpang.

Kenaikan jumlah volume penumpang tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain penambahan perjalanan KA Argo Parahyangan - KA Mataram Premium – KA Tawang Jaya Premium, penambahan stamformasi KA Gumarang, perubahan kelas KA Sawunggalih Pagi dan Malam dari kelas Bisnis menjadi Ekonomi, serta perubahan kelas KA Senja Solo dari Bisnis menjadi Ekonomi.

Baca juga: Survei KAI: penumpang udara beralih naik kereta karena alasan keselamatan
Baca juga: KAI angkut 5,7 juta penumpang saat Natal-Tahun Baru 2019