Metropolitan
Kelurahan Cipete Utara gelar lomba PSN cegah DBD
24 Januari 2019 17:03 WIB
Petugas melakukan fogging atau pengasapan di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, Jumat (2/11/2018). Pengasapan tersebut untuk mencegah wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama pada peralihan musim kemarau ke musim hujan. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta (ANTARA News) - Kelurahan Cipete Utara Jakarta Selatan menggelar lomba pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah atau demam dengue (DBD).
"Lomba PSN ini murni diprakarsai Paguyuban Tokoh Masyarakat (Patomas)," kata Lurah Cipete Utara Jakarta Selatan Muhammad Yohan di Jakarta, Kamis.
Yohan mengatakan perlombaan PSN juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait informasi bahaya penyakit DBD dan upaya pencegahannya.
Yohan juga menyampaikan apresiasi terhadap program kerja Patomas yang menggulirkan perlombaan yang bertujuan menyampaikan informasi antisipasi bahaya DBD.
Melalui perlombaan PSN, Yohan menyatakan masyarakat bisa menjadi juru pemantai jentik (Jumantik) secara mandiri.
Dijelaskan Yohan, Jumantik merupakab cara mengedukasi warga tentang upaya dan bahaya DBD. "Yang efektif itu menjadi Jumantik mandiri di setiap rumah yang dapat memastikan kediamannya jauh dari DBD," ujar Yohan.
Sementara itu, Ketua Patomas Yusuf menyebutkan lomba PSN akan diikuti 114 kader Jumantik yang tersebar pada sebelas rukun warga (RW) di Kelurahan Cipete Utara.
"Setiap tiga bulan sekali kita evaluasi dan pemenang lomba akan diumumkan pada akhir tahun berdasarkan penilaian juri dari kelurahan dan pusksesmas," tutur Yohan.
"Lomba PSN ini murni diprakarsai Paguyuban Tokoh Masyarakat (Patomas)," kata Lurah Cipete Utara Jakarta Selatan Muhammad Yohan di Jakarta, Kamis.
Yohan mengatakan perlombaan PSN juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait informasi bahaya penyakit DBD dan upaya pencegahannya.
Yohan juga menyampaikan apresiasi terhadap program kerja Patomas yang menggulirkan perlombaan yang bertujuan menyampaikan informasi antisipasi bahaya DBD.
Melalui perlombaan PSN, Yohan menyatakan masyarakat bisa menjadi juru pemantai jentik (Jumantik) secara mandiri.
Dijelaskan Yohan, Jumantik merupakab cara mengedukasi warga tentang upaya dan bahaya DBD. "Yang efektif itu menjadi Jumantik mandiri di setiap rumah yang dapat memastikan kediamannya jauh dari DBD," ujar Yohan.
Sementara itu, Ketua Patomas Yusuf menyebutkan lomba PSN akan diikuti 114 kader Jumantik yang tersebar pada sebelas rukun warga (RW) di Kelurahan Cipete Utara.
"Setiap tiga bulan sekali kita evaluasi dan pemenang lomba akan diumumkan pada akhir tahun berdasarkan penilaian juri dari kelurahan dan pusksesmas," tutur Yohan.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: