Kemenperin kembangkan potensi sarung jadi gaya hidup baru
24 Januari 2019 14:18 WIB
Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019). . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.
Jakarta (AN TARA News) - Kementerian Perindustrian akan mengembangkan potensi sarung sebagai gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia, demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian.
"Sarung itu di berbagai daerah dari Aceh hingga Merauke punya. Kami ingin angkat sarung sepopuler batik dan tenun. Kami ingin sarung menjadi 'new lifestyle', " kata Gati kepada Antara News di Jakarta, Kamis.
Pada tahap awal, Kemenperin akan melakukan edukasi dan sosialisasi tentang potensi sarung di Indonesia, sehingga masyarakat dapat menyadari bahwa sarung bisa dijadikan pakaian guna memenuhi gaya hidup sehari-hari.
"Semakin banyak masyarakat yang pakai, itu akan semakin terangkat. Seperti misalnya batik yang dulunya dianggap kuno, sekarang kan anak-anak muda sudah banyak yang pakai untuk gaya," ungkap Gati.
Dalam pengembangannya, Kemenperin akan menggandeng berbagai pihak, termasuk perancang busana dan lembaga terkait untuk dapat menggaungkan keragaman sarung nusantara.
Pada kunjungan kerjanya ke Unit Pengembangan Industri Pertekstilan (UPT) Majalaya, Bandung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta agar pelaku usaha TPT setempat mengembangkan sarung sebagai potensi setempat.
"Saat ini, banyak orang yang menggunakan sarung, dan sarung akan menjadi new life style," ucapnya.
Menperin optimistis, konsumsi TPT terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup.
Oleh karenanya, ia meminta komunitas TPT di Majalaya dapat lebih banyak memproduksi sarung.
"Sarung itu di berbagai daerah dari Aceh hingga Merauke punya. Kami ingin angkat sarung sepopuler batik dan tenun. Kami ingin sarung menjadi 'new lifestyle', " kata Gati kepada Antara News di Jakarta, Kamis.
Pada tahap awal, Kemenperin akan melakukan edukasi dan sosialisasi tentang potensi sarung di Indonesia, sehingga masyarakat dapat menyadari bahwa sarung bisa dijadikan pakaian guna memenuhi gaya hidup sehari-hari.
"Semakin banyak masyarakat yang pakai, itu akan semakin terangkat. Seperti misalnya batik yang dulunya dianggap kuno, sekarang kan anak-anak muda sudah banyak yang pakai untuk gaya," ungkap Gati.
Dalam pengembangannya, Kemenperin akan menggandeng berbagai pihak, termasuk perancang busana dan lembaga terkait untuk dapat menggaungkan keragaman sarung nusantara.
Pada kunjungan kerjanya ke Unit Pengembangan Industri Pertekstilan (UPT) Majalaya, Bandung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta agar pelaku usaha TPT setempat mengembangkan sarung sebagai potensi setempat.
"Saat ini, banyak orang yang menggunakan sarung, dan sarung akan menjadi new life style," ucapnya.
Menperin optimistis, konsumsi TPT terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup.
Oleh karenanya, ia meminta komunitas TPT di Majalaya dapat lebih banyak memproduksi sarung.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: