Yogyakarta, (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) berdasarkan pemantauan pada Kamis pagi menyatakan, cuaca berkabut menyelimuti Gunung Merapi yang hingga saat ini masih berstatus waspada.

"Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang visual Gunung Merapi berkabut, suhu udara 20.2 derajat celcius, kelembaban 79 persen RH, tekanan udara 917.2 HPA," tulis akun twitter resmi BPPTKG, yang dikutip di Yogyakarta, Kamis.

Hasil pemantauan BPPTKG terhadap Gunung Merapi pada Kamis (24/1) periode pukul 00.00-06.00 WIB menyatakan tidak terjadi guguran lava pijar dalam periode ini.

Adapun pemantauan yang dilakukan pada Rabu (23/1) mulai pukul 18.00-24.00 WIB, berdasarkan data seismik, jumlah guguran tercatat 1 kali dengan durasi 40 detik. Tidak ada guguran yang teramati karena cuaca Gunung Merapi berkabut dan mendung.

BPPTKG selama mengamati gunung api itu pada Senin (21/1), dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, mencatat 41 kali, satu kali gempa hembusan, 2 kali gempa hybrid, serta satu kali gempa tektonik.

Per 16 Januari 2019, volume kubah lava di gunung teraktif di Indonesia itu tercatat 453.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 2.300 meter kubik per hari atau lebih rendah dari pekan sebelumnya.

Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Merapi Berkabut, Pengamatan Andalkan Rekaman Seismograf