Padang (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Arkadius mengatakan rencana penggantian nama Bandara Internasional Minangkabau menjadi Bandara Syekh Burhanuddin bukan persoalan mudah akan tetapi harus melalui kajian yang mendalam.

"Sah-sah saja Bupati atau Wakil Bupati Padang Pariaman mengusulkan penggantian nama tersebut, namun cara menggantinya tidak semudah yang diucapkan," kata dia di Padang, Rabu.

Ia mengatakan nama Syekh Burhanuddin merupakan seorang tokoh agama yang berpengaruh terhadap perkembangan islam di Minangkabau. Namun menurut dia, nama tersebut belum mewakili seluruh masyarakat Sumatera Barat.

"Saya berpendapat nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) itu sudah tepat karena mewakili seluruh masyarakat, bandara ini milik seluruh masyarakat Sumbar," ujar dia.

Sementara Anggota DPRD Sumbar daerah pemilihan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Pariaman Endarmy mengatakan dirinya dahulu ikut dalam pembahasan untuk merumuskan nama bandara tersebut.

Ia mengatakan nama Syekh Burhanuddin dulunya pernah muncul dalam rapat pembahasan tersebut namun yang dipilih saat itu adalah Bandara Internasional Minangkabau.

"Kalau sekarang nama Syekh Burhanuddin diapungkan lagi, sudah terlambat itu. Dulu kan sudah pernah diusulkan, tapi tidak diterima, yang disepakati adalah BIM, untuk apa sekarang diusulkan lagi," katanya.

Mengganti nama BIM dengan yang lain bukanlah suatu yang mudah karena membutuhkan proses panjang dan dana yang tidak sedikit.

"Kalau saya berpendapat, sudahlah jangan mencari-cari kerja. Lebih baik lakukan yang lebih penting saja untuk kepentingan masyarakat," kata dia.

Sebelumnya Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengapungkan wacana penggantian nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi Bandar Udara Internasional Syekh Burhanuddin.

Dia mengakui penggantian nama bandara bukan perkara gampang, dan akan menjadi perdebatan di tengah publik, namun dirinya selalu menjelaskan, bahwa pergantian itu diupayakan demi menghargai jasa-jasa Syekh Burhanuddin yang telah mengembangkan ajaran Islam di Minangkabau.*


Baca juga: Trafik Bandara Minangkabau diperkirakan naik 10 persen

Baca juga: Menara pemandu Bandara Minangkabau didesain anti gempa