Entaskan malnutrisi, Wali Kota Sabang-Aceh minta dukungan warganya
23 Januari 2019 05:40 WIB
Tugu Kilometer Nol Indonesia TUGU KILOMETER NOL INDONESIA Seorang pria berjalan di samping tugu kilometer nol Indonesia yang dikenal dengan slogan dari Sabang sampai Merauke di Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh (13/1). Tugu kilometer nol Indonesia yang dihitung dari Sabang-Merauke terletak di areal Hutan Wisata Sabang yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Pantai Iboih atau 29 kilometer ujung paling barat ibukota Pulau Weh, Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Sabang, Aceh, (ANTARA News) - Wali Kota Sabang, Provinsi Aceh, Nazaruddin meminta warganya untuk mendukung program pengentasan malnutrisi ibu dan anak di pulau terluar paling barat Indonesia itu.
"Pengentasan malnutrisi butuh dukungan semua pihak agar ke depan tidak ada lagi anak-anak kita yang kekurangan asupan gizi," katanya saat membuka acara pengentasan malnutrisi ibu dan anak 2019-2020 bersama United Nations Children`s Fund (Unicef) di Aula Bappeda Kota Sabang, Selasa.
Nazaruddin berharap program pengentasan masalah malnutrisi bagi ibu dan anak dapat segera terwujud agar generasi penerus bebas stunting (anak kerdil) di Sabang, Provinsi Aceh.
Lebih lanjut ia juga meminta seluruh warga Sabang untuk mendukung program pemerintah bersama Unicef guna menakan angka kemiskinan serendah-rendahnya.
Kepala Perwakilan Unicef Aceh, Andi Yoga Tama mengatakan, pertemuan ini merupakan titik pangkal kerja sama, mengingat Aceh sebagai daerah dengan stunting tertinggi di Indonesia.
"Berdasarkan data bahwa paling banyak stunting di Aceh, sekitar 30- 40 persen berdasarkan data Dinkes, hampir merata di seluruh Aceh, " katanya.
Malnutrisi adalah salah satu faktor penyebab terjadinya stunting, karena bahaya dari malnutrisi akan berpengaruh pada perkembangan otak anak.
Dia menambahkan, dalam rangka mengatasi malnutrisi Unicef akan terus mendukung Pemerintah Kota Sabang.
Unicef akan menempatkan dua orang konsultan di Bappeda Sabang, yang bertugas mengkoordinasi program yang telah ditata dan satu konsultan lainnya akan bertugas di Dinas Kesehatan guna penanganan teknis isu-isu kesehatan, serta dibantu oleh tiga orang mitra pelaksana.
Baca juga: Ribuan siswa Sabang terima kacamata gratis
"Pengentasan malnutrisi butuh dukungan semua pihak agar ke depan tidak ada lagi anak-anak kita yang kekurangan asupan gizi," katanya saat membuka acara pengentasan malnutrisi ibu dan anak 2019-2020 bersama United Nations Children`s Fund (Unicef) di Aula Bappeda Kota Sabang, Selasa.
Nazaruddin berharap program pengentasan masalah malnutrisi bagi ibu dan anak dapat segera terwujud agar generasi penerus bebas stunting (anak kerdil) di Sabang, Provinsi Aceh.
Lebih lanjut ia juga meminta seluruh warga Sabang untuk mendukung program pemerintah bersama Unicef guna menakan angka kemiskinan serendah-rendahnya.
Kepala Perwakilan Unicef Aceh, Andi Yoga Tama mengatakan, pertemuan ini merupakan titik pangkal kerja sama, mengingat Aceh sebagai daerah dengan stunting tertinggi di Indonesia.
"Berdasarkan data bahwa paling banyak stunting di Aceh, sekitar 30- 40 persen berdasarkan data Dinkes, hampir merata di seluruh Aceh, " katanya.
Malnutrisi adalah salah satu faktor penyebab terjadinya stunting, karena bahaya dari malnutrisi akan berpengaruh pada perkembangan otak anak.
Dia menambahkan, dalam rangka mengatasi malnutrisi Unicef akan terus mendukung Pemerintah Kota Sabang.
Unicef akan menempatkan dua orang konsultan di Bappeda Sabang, yang bertugas mengkoordinasi program yang telah ditata dan satu konsultan lainnya akan bertugas di Dinas Kesehatan guna penanganan teknis isu-isu kesehatan, serta dibantu oleh tiga orang mitra pelaksana.
Baca juga: Ribuan siswa Sabang terima kacamata gratis
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: