725 kali bencana telah melanda Kabupaten Sukabumi selama 2018
23 Januari 2019 01:25 WIB
Petugas SAR gabungan bergotong royong berusaha mencari korban yang belum ditemukan pasca bencana tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/1/2019). Pada hari ke-5 pencarian, petugas SAR gabungan berhasil menemukan empat jenazah korban longsor. ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan/foc.
Sukabumi, Jabar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat sepanjang 2018, terjadi sebanyak 725 kali bencana, baik tanah longsor, banjir, puting beliung maupun kebakaran.
"Bencana yang terjadi pada tahun lalu memang cukup banyak karena curah hujannya tinggi, bahkan di akhir tahun terjadi bencana yang menyebabkan 32 orang tewas dan satu hilang akibat tertimbun longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman di Sukabumi, Selasa.
Adapun rincian jumlah bencana yang terjadi sepanjang 2018 untuk kebakaran sebanyak 117 kali, longsor 353 kali, banjir 58 kali, angin kencang (puting beliung) 121 kali, gempa bumi empat kali, pergerakan tanah 12 kali dan lain-lain 60 kali.
Akiabat bencana tersebut sebanyak 198 rumah rusak berat, 110 rusak sedang dan 159 rusak ringan serta terancam 208 unit. Untuk jumlah jiwa yang menderita sebanyak 444 kepala keluarga atau 1.510 jiwa.
Kemudian untuk warga yang mengungsi sebanyak 366 jiiwa dari 105 KK. Bencana tidak hanya merusak rumah warga saja, tetapi fasilitas umum pun banyak yang rusak seperti jembatan sebanyak 12 unit rusak berat dan tiga unit rusak sedang.
Selanjutnya, saluran air 16 rusak berat dan 31 rusak sedang, tempat ibadah sebanyak dua unit rusak sedang, sekolah lima ruang kelas rusak sedang dan kios sebanyak 10 unit rusak berat serta jalan raya sebanyak 56 titik.
"Mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana. Untuk bencana yang terjadi sepanjang 2018 tersebar hampir di seluruh wilayah mulai dari daerah utara, selatan hingga Pajampangan," katanya.
Eka mengatakan pada awal 2019 ini juga sudah terjadi puluhan kali bencana, bahkan pernah sehari belasan kecamatan diterjang bencana baiik puting beliung, longsor dan banjir. Selain itu, pada Senin, (21/1) akibat hujan deras menyebabkan jembatan roboh di Kampung Cisarua, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara.
"Masih di lokasi yang sama, tanah longsor menyebabkan tiga rumah rusak ringan dan satu rumah rusak berat. Pada hari ini saja sudah ada beberapa laporan kejadian bencana dan kami masih melakukan pendataan," katanya.
Baca juga: Sukabumi hadapi tiga bencana hidrometeorologi dalam sepekan
Baca juga: Jawa Barat hadapi 544 bencana tanah longsor sepanjang 2018
Baca juga: BNPB sebut bencana terbanyak Sukabumi tanah longsor
"Bencana yang terjadi pada tahun lalu memang cukup banyak karena curah hujannya tinggi, bahkan di akhir tahun terjadi bencana yang menyebabkan 32 orang tewas dan satu hilang akibat tertimbun longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman di Sukabumi, Selasa.
Adapun rincian jumlah bencana yang terjadi sepanjang 2018 untuk kebakaran sebanyak 117 kali, longsor 353 kali, banjir 58 kali, angin kencang (puting beliung) 121 kali, gempa bumi empat kali, pergerakan tanah 12 kali dan lain-lain 60 kali.
Akiabat bencana tersebut sebanyak 198 rumah rusak berat, 110 rusak sedang dan 159 rusak ringan serta terancam 208 unit. Untuk jumlah jiwa yang menderita sebanyak 444 kepala keluarga atau 1.510 jiwa.
Kemudian untuk warga yang mengungsi sebanyak 366 jiiwa dari 105 KK. Bencana tidak hanya merusak rumah warga saja, tetapi fasilitas umum pun banyak yang rusak seperti jembatan sebanyak 12 unit rusak berat dan tiga unit rusak sedang.
Selanjutnya, saluran air 16 rusak berat dan 31 rusak sedang, tempat ibadah sebanyak dua unit rusak sedang, sekolah lima ruang kelas rusak sedang dan kios sebanyak 10 unit rusak berat serta jalan raya sebanyak 56 titik.
"Mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana. Untuk bencana yang terjadi sepanjang 2018 tersebar hampir di seluruh wilayah mulai dari daerah utara, selatan hingga Pajampangan," katanya.
Eka mengatakan pada awal 2019 ini juga sudah terjadi puluhan kali bencana, bahkan pernah sehari belasan kecamatan diterjang bencana baiik puting beliung, longsor dan banjir. Selain itu, pada Senin, (21/1) akibat hujan deras menyebabkan jembatan roboh di Kampung Cisarua, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara.
"Masih di lokasi yang sama, tanah longsor menyebabkan tiga rumah rusak ringan dan satu rumah rusak berat. Pada hari ini saja sudah ada beberapa laporan kejadian bencana dan kami masih melakukan pendataan," katanya.
Baca juga: Sukabumi hadapi tiga bencana hidrometeorologi dalam sepekan
Baca juga: Jawa Barat hadapi 544 bencana tanah longsor sepanjang 2018
Baca juga: BNPB sebut bencana terbanyak Sukabumi tanah longsor
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: