Pramono: Presiden beli 100 ribu sabun cuci untuk dorong UMKM
22 Januari 2019 19:51 WIB
Eli Liawati, KPM PKH yang memproduksi sabun cuci dari hasil tabungan bansos. Sabun cuci buatannya diborong Presiden Joko Widodo senilai Rp2 miliar pada pencairan bansos PKH di Garut Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019) (ANTARA/Desi Purnamawati)
Jakarta, 22/1 (Antara) - Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo membeli 100 ribu sabun cuci buatan Eli Liawati, warga Garut, Jawa Barat, untuk mendorong pengembangan UMKM.
"Kenapa Pak Jokowi sebagai Presiden kemudian membeli itu? Karena beliau memang berkeinginan mengangkat UMKM," kata Pramono ditemui di Bina Graha, Jakarta pada Selasa.
Menurut Pramono, dana yang digunakan untuk membeli sabun itu berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN). Nantinya sabun cuci itu akan dikelola oleh TKN untuk dibagikan.
"Nanti akan dimasukkan dalam laporan secara terbuka oleh TKN," tambah Pramono.
Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin menegaskan hal yang sama bahwa tujuan Presiden membeli sabun itu untuk memberi dorongan kepada sektor UMKM, seperti yang dilakukan oleh Eli.
Ngabalin juga memuji usaha yang dilakukan Eli dalam memproduksi sabun yang ternyata belajar dari informasi di internet.
Sebelumnya Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara Penyerahan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1) membeli sabun cuci produksi Eli Liawati, warga Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut.
Jokowi memesan 100 ribu sabun cuci yang satu botolnya dihargai Rp20 ribu.
Eli memproduksi sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian bersama Kelompok Usaha Bersama Padawangi binaan Program Keluarga Harapan di Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut, sejak dua bulan silam dari hasil belajar tutorial di internet. ***2***
(T.B019/
"Kenapa Pak Jokowi sebagai Presiden kemudian membeli itu? Karena beliau memang berkeinginan mengangkat UMKM," kata Pramono ditemui di Bina Graha, Jakarta pada Selasa.
Menurut Pramono, dana yang digunakan untuk membeli sabun itu berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN). Nantinya sabun cuci itu akan dikelola oleh TKN untuk dibagikan.
"Nanti akan dimasukkan dalam laporan secara terbuka oleh TKN," tambah Pramono.
Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin menegaskan hal yang sama bahwa tujuan Presiden membeli sabun itu untuk memberi dorongan kepada sektor UMKM, seperti yang dilakukan oleh Eli.
Ngabalin juga memuji usaha yang dilakukan Eli dalam memproduksi sabun yang ternyata belajar dari informasi di internet.
Sebelumnya Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara Penyerahan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1) membeli sabun cuci produksi Eli Liawati, warga Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut.
Jokowi memesan 100 ribu sabun cuci yang satu botolnya dihargai Rp20 ribu.
Eli memproduksi sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian bersama Kelompok Usaha Bersama Padawangi binaan Program Keluarga Harapan di Desa Padahurip, Banjarwangi, Garut, sejak dua bulan silam dari hasil belajar tutorial di internet. ***2***
(T.B019/
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019
Tags: