Sikapi pilpres, Yusril minta kader PBB bijak
22 Januari 2019 05:58 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra tengah memberikan keterangan pers usai memberikan pembekalan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Aksi Pemenangan Pemilu PBB, di Jakarta, Kamis (29/11/2018). (Antaranews/Syaiful Hakim)
Kendari (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengingatkan kader dan pengurus partainya agar bijak menyikapi perbedaan saat menyambut pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan calon legislatif 17 April 2019.
"PBB adalah partai Islam moderat yang demokratis sehingga menjunjung tinggi perbedaan, namun diharapkan tidak memicu perpecahan sesama kader," kata Yusril saat membuka Rakorwil dan pembekalan calon legislatif di Kendari, Senin.
Publik maupun kader partai penasaran menunggu sikap PBB menghadapi pilpres karena secara resmi akan diumumkan akhir Januari 2019.
"PBB selalu menarik perhatian di mana pun afiliasi politiknya. Disatu sisi adalah kebanggaan tetapi disisi?yang lain adalah tantangan bagi kader untuk mempertahankan eksistensi partai," ucap Yusril.
Ia mengakui dinamika antarkader maupun antarcalon legislatif menghadapi pilpres cukup tinggi, tetapi masih dalam batas wajar.
PBB dalam sejarah perjalanan panjangnya menemui tantangan serius, baik datangnya dari internal organisasi maupun dari luar. Semua dihadapi dengan penuh tanggung jawab hingga menemukan jalan keluar.
"PBB yang cikal bakalnya dari rahim Masyumi menapaki perjalanan berliku, tanjakan yang terjal dan berkelok. Ini yang harus dihayati para kader dan pengurus pelanjut partai," tutur Yusril.
Pilkada, pilcaleg dan pilpres momentum penting tetapi jauh lebih penting keutuhan partai dan harmoni kader serta pengurus yang berjuang untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan negara tercinta.
Sultra, menurut Yusril salah satu daerah motivator pengkaderan yang memberi harapan masa depan partai di masa datang.
"Suasana Rakorwil dan pembekalan caleg saat ini mengingatkan saya pada awal pendirian PBB di Sultra. Seorang anak muda berusia 40 tahun menjelajahi nusantara untuk mewujudkan mimpi membangun bangsa melalui partai politik yang bernama PBB," kenang Yusril.
Di Kendari bertemu tiga orang tokoh, yakni H. Jakri Nappu, H. Baso Suamir dan H. Akhmad Al Jufri kemudian melanjutkan petualangan politik ke Pulau Buton menemui tokoh kharismatik H. Laode Manarfa.
"PBB di Sultra tidak akan pernah kehilangan identitas karena diletakan tokoh-tokoh penting di negeri ini," tambahnya.
Ketua PBB Sultra Ruksamin menargetkan raihan suara Pemilu legislatif serentak 17 April 2019 setarah fraksi tingkat kabupaten/kota dan DPRD provinsi.
"Kader dan pengurus sejak lama bekerja keras menunjukan kepada rakyat bahwa PBB berjuang untuk kepentingan rakyat dan bangsa, sehingga target satu kursi setiap daerah pemilihan sesuatu yang wajar," kata Ruksamin.
Ia mengakui tantangan mewujudkan tekad satu fraksi tingkat kabupaten/kota hingga DPRD Provinsi Sultra cukup berat karena partai kompetitor pun berambisi.
Baca juga: Yusril: PBB Sultra pertama deklarasi dukung Jokowi-Ma'aruf
Baca juga: Yusril: PBB mengerucut ke Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: PBB umumkan dukungan capres-cawapres 27 Januari
"PBB adalah partai Islam moderat yang demokratis sehingga menjunjung tinggi perbedaan, namun diharapkan tidak memicu perpecahan sesama kader," kata Yusril saat membuka Rakorwil dan pembekalan calon legislatif di Kendari, Senin.
Publik maupun kader partai penasaran menunggu sikap PBB menghadapi pilpres karena secara resmi akan diumumkan akhir Januari 2019.
"PBB selalu menarik perhatian di mana pun afiliasi politiknya. Disatu sisi adalah kebanggaan tetapi disisi?yang lain adalah tantangan bagi kader untuk mempertahankan eksistensi partai," ucap Yusril.
Ia mengakui dinamika antarkader maupun antarcalon legislatif menghadapi pilpres cukup tinggi, tetapi masih dalam batas wajar.
PBB dalam sejarah perjalanan panjangnya menemui tantangan serius, baik datangnya dari internal organisasi maupun dari luar. Semua dihadapi dengan penuh tanggung jawab hingga menemukan jalan keluar.
"PBB yang cikal bakalnya dari rahim Masyumi menapaki perjalanan berliku, tanjakan yang terjal dan berkelok. Ini yang harus dihayati para kader dan pengurus pelanjut partai," tutur Yusril.
Pilkada, pilcaleg dan pilpres momentum penting tetapi jauh lebih penting keutuhan partai dan harmoni kader serta pengurus yang berjuang untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan negara tercinta.
Sultra, menurut Yusril salah satu daerah motivator pengkaderan yang memberi harapan masa depan partai di masa datang.
"Suasana Rakorwil dan pembekalan caleg saat ini mengingatkan saya pada awal pendirian PBB di Sultra. Seorang anak muda berusia 40 tahun menjelajahi nusantara untuk mewujudkan mimpi membangun bangsa melalui partai politik yang bernama PBB," kenang Yusril.
Di Kendari bertemu tiga orang tokoh, yakni H. Jakri Nappu, H. Baso Suamir dan H. Akhmad Al Jufri kemudian melanjutkan petualangan politik ke Pulau Buton menemui tokoh kharismatik H. Laode Manarfa.
"PBB di Sultra tidak akan pernah kehilangan identitas karena diletakan tokoh-tokoh penting di negeri ini," tambahnya.
Ketua PBB Sultra Ruksamin menargetkan raihan suara Pemilu legislatif serentak 17 April 2019 setarah fraksi tingkat kabupaten/kota dan DPRD provinsi.
"Kader dan pengurus sejak lama bekerja keras menunjukan kepada rakyat bahwa PBB berjuang untuk kepentingan rakyat dan bangsa, sehingga target satu kursi setiap daerah pemilihan sesuatu yang wajar," kata Ruksamin.
Ia mengakui tantangan mewujudkan tekad satu fraksi tingkat kabupaten/kota hingga DPRD Provinsi Sultra cukup berat karena partai kompetitor pun berambisi.
Baca juga: Yusril: PBB Sultra pertama deklarasi dukung Jokowi-Ma'aruf
Baca juga: Yusril: PBB mengerucut ke Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: PBB umumkan dukungan capres-cawapres 27 Januari
Pewarta: Sarjono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: