Jakarta (ANTARA News) - Dua belas penulis Indonesia akan tampil dalam ajang London Book Fair 2019 yang berlangsung 12 hingga 14 Maret 2019 di London, Inggris.

Penulis yang dipilih untuk tampil dalam ajang tersebut meliputi Agustinus Wibowo, Clara Ng, Dewi Lestari, Faisal Oddang, Intan Paramadhita, Laksmi Pamuntjak, Leila S Chudori, Nirwan Dewanto, Norman Erikson Pasaribu, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, dan Sheila Rooswitha Putri.

"Dua belas penulis ini dipilih berdasarkan representasi keberagaman sektor literasi di Tanah Air, yang merefleksikan keberagaman daerah, agama, genre, dan usia yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat Indonesia," kata Ketua Harian Panitia Pelaksana Market Focus untuk London Book Fair, Laura Bangun Prinsloo, di Jakarta, Senin.

Selain para penulis, ada 20 narasumber lain yang akan mengisi acara dalam ajang tersebut.

Sebanyak 450 judul buku dari 23 penerbit buku, agen sastra, dan 10 produsen produk kreatif juga sudah diseleksi untu ditampilkan dalam pameran buku di London.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan buku merupakan mata air yang mengaliri semua imajinasi, karenanya wajar jika mendapatkan perhatian khusus.

"Wajar jika buku mendapatkan perhatian khusus, karena selain dibaca, juga banyak yang diterjemahkan ke bentuk lain seperti games dan juga film," katanya.

Ia mengatakan ajang London Book Fair 2019 akan menjadi momen penting dalam promosi produk kreatif Indonesia dan penjajakan peluang pasar internasional.

"Tidak hanya untuk subsektor penerbitan, tetapi juga kolaborasi bersama antara sektor berbasis konten seperti film, musik, makanan dan lainnya," kata Triawan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid, Ketua Harian Panitia Pelaksana Market Focus untuk London Book Fair, Laura Bangun Prinsloo, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf saat konferensi pers pelaksanaan Indonesia sebagai Market Focus dalam London Book Fair 2019 di Jakarta, Senin. (Indriani)


Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan bahwa ada anggapan keliru yang menyebutkan bahwa minat baca menurun.

"Padahal justru sebaliknya, sekarang minat baca semakin meningkat, terutama buku, karena orang jenuh dengan yang instan," kata Hilmar.

Hilmar menjelaskan London Book Fair 2019, yang mengangkat tema tentang laut, merupakan kesempatan untuk memperlihatkan kekayaan literasi Indonesia kepada dunia.

Baca juga: Indonesia jadi Market Focus di London Book Fair 2019
Baca juga: Buku Indonesia laris di London Book Fair