Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes) mulai diproduksi massal pada 2019 dan dipacu untuk meningkatkan daya saing agar kompetitif di pasar domestik hingga ekspor.

"Saat ini, AMMDes siap diproduksi sebanyak 3.000 unit, dan kami akan tingkatkan menjadi 9.000-15.000 unit per tahun. Produksi secara massal akan dimulai pada 2019,” kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Senin.

Menperin mengungkapkan serangkaian uji coba telah dilakukan dalam upaya pengembangan produksi AMMDes. Bahkan, mengenai suku cadang, ketersediaannya cukup banyak di pasaran.

Di samping itu, distributornya juga telah tersedia.

Terkait harga, Airlangga memproyeksi AMMDes akan dibanderol sekitar Rp65-70 juta di luar aksesorisnya.

“Jadi, aksesorisnya tergantung kebutuhan mereka. Misalnya, mau pakai pompa, berarti tambah Rp3 juta atau menggunakan rice milling tambah Rp7 juta,” tuturnya.

Mobil pedesaan multiguna ini akan didorong menggunakan bahan bakar jenis euro2 atau Biodiesel 20.

Menperin menambahkan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) selaku produsen AMMDes, telah membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk menjadi pemasok komponen mobil “Pak Tani” tersebut.

“Para pemasok komponen itu sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM). Saat ini, IKM yang terlibat telah mampu memproduksi 184 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai harga AMMDes,” terangnya.

Baca juga: Mobil pedesaan resmi meluncur di GIIAS 2018