BMKG: subduksi lempeng laut Sulawesi akibatkan gempa Gorontalo
21 Januari 2019 20:35 WIB
Sejumlah peserta berlarian mencari tempat terbuka saat terjadi gempa saat latihan penanganan bencana gempa bumi di Danau Perintis, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (28/10/2018). Kegiatan yang digelar Kementerian Pertahanan dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) tersebut melibatkan pemuda dari alumni Parade Cinta Tanah Air (PCTA), Resimen Mahasiswa (Menwa), mahasiswa, Pramuka serta pelajar yang bertujuan agar dapat mengerti penanganan bencana. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/ama.
Manado, (ANTARA News) - Kepala Stasiun Geofisika Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Abraham F Mustamu, mengatakan, gempa bumi berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) yang terjadi pukul 18:45:56 Wita pada 86 kilometer barat daya Bone Bolango, Provinsi Gorontalo akibat subduksi lempeng laut Sulawesi.
"Bila ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah," kata Mustamu melalui pernyataan yang dibagikan BMKG dalam grup percakapan BMKG, PVMG dan Stakeholder di Manado, Senin.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan di Gorontalo sebesar II MMI (Modified Mercalli Intensity).
"Hingga pukul 19:00 Wita dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," katanya.
Mustamu mengharapkan masyarakat di sekitar wilayah Gorontalo tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Pada pukul 18:45:56 Wita, wilayah Teluk Tomini diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,8 SR.
Lokasi episenter terletak di koordinat 0,21 LS dan 123,28 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak jarak 86 kilometer arah barat daya, Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada kedalaman 96 kilometer.
Baca juga: Gempa 5,2 SR landa Gorontalo tak berpotensi tsunami
Baca juga: Gempa 5,2 SR guncang Gorontalo
"Bila ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah," kata Mustamu melalui pernyataan yang dibagikan BMKG dalam grup percakapan BMKG, PVMG dan Stakeholder di Manado, Senin.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan di Gorontalo sebesar II MMI (Modified Mercalli Intensity).
"Hingga pukul 19:00 Wita dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," katanya.
Mustamu mengharapkan masyarakat di sekitar wilayah Gorontalo tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Pada pukul 18:45:56 Wita, wilayah Teluk Tomini diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,8 SR.
Lokasi episenter terletak di koordinat 0,21 LS dan 123,28 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak jarak 86 kilometer arah barat daya, Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada kedalaman 96 kilometer.
Baca juga: Gempa 5,2 SR landa Gorontalo tak berpotensi tsunami
Baca juga: Gempa 5,2 SR guncang Gorontalo
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: