Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan melibatkan kaum perempuan untuk melawan praktik-praktik korupsi di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Menhub usai sambutan kegiatan Training of Trainer "Saya Perempuan Anti Korupsi" di Jakarta, Senin, menilai kaum perempuan, terutama ibu-ibu sangat berperan mendidik anak-anak dan menciptakan nilai-nilai antikorupsi mulai dari lingkungan yang paling dasar, yaitu keluarga.

"Karena ibu-ibu ini wanita yang sangat kuat untuk membina secara 'basic' di rumah tangga masing-masing. Kita harapkan ibu-ibu memberikan suatu peringatan kepada suami dan memberikan pendidikan kepada anak-anak. Saya juga pria antikorupsi, jadi mari kita dukung," katanya.

Nilai-nilai yang bisa ditanamkan, dia menyebutkan, di antaranya kejujujaran, integritas, dan kesederhanaan yang menjadi hal penting dalam mendukung gerakan anti korupsi di lingkungan Kementerian Perhubungan yang harus dimulai dari keluarga.

Menhub Budi mengharapkan agar para istri yang tergabung dalam Dharma Wanita Perhubungan dapat memberi pertimbangan dan mendampingi para suami dalam mengingatkan para suami dalam pencegahan perilaku koruptif mulai dari keluarga di rumah.

"Peran Ibu-ibu bisa memberikan pertimbangan, pendampingan, diskusi dengan anggota keluarga agar menjauhi praktik-praktik korupsi," kata dia.

Menhub Budi mengatakan sosialisasi pencegahan korupsi dapat gencar dilakukan pada Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno Hatta, karena sekitar 60 persen perputaran logistik berada di tempat tersebut.

"Saya harap pencegahan anti korupsi di kedua tempat tersebut menjadi contoh di tempat lain yang mengadakan pelayanan langsung," lanjut Menhub.

Menhub Budi mengapresiasi kegiatan Training of Trainer bagi para istri yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan, para PNS perempuan, maupun pekerja perempuan di lingkungan Kementerian Perhubungan agar dapat membina dan mencegah korupsi mulai dari dalam rumah.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat membuka wawasan para istri yang tergabung dalam Dharma Wanita, para PNS perempuan, dan pekerja perempuan di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Selain itu, diharapkan setelah mengikuti pelatihan tersebut para peserta dapat mensosialisasilan kepada para anggota di unit kerja masing - masing dalam upaya pencegahan perilaku korupsi.

Dalam kesempatan sama, Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria menyebutkan hanya empat persen ibu-ibu yang mengajarkan tentang kejujuran kepada anak-anak.

"Dari hasil penelitian, kajian yang dilakukan KPK, ibu-ibu yang mengajarkan tentang kejujuran hanya empat persen, 96 persen lainnya tidak mengerti dan tidak mendapatkan pendidikan dari ibunya apa itu kejujuran," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, separuh penduduk Indonesia adalah perempuan dan anak-anak menerima pendidikan 86 persen dari ibu, sisanya baru dari bapak.

"Didikan anak ini akan berpengaruh hingga terbawa sampai dia bekerja. Kenapa perempuan sangat penting dalam hal ini, karena perempuan, ibu-ibu yang mengajarkan kejujuran sejak dini," katanya.